TEMPO.CO, Jakarta -Polisi mengatakan pengusutan penyerangan yang dilakukan geng motor bukan perkara sulit. “(Penangkapan) tinggal tunggu waktu saja," ujar juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 17 April 2012 kemarin.
Rikwanto menjelaskan, Polda Metro Jaya terus berkoordinasi dengan Polisi Militer TNI Angkatan Laut dalam kasus tersebut. "Koordinasi adalah pemeriksaan dan penyelidikan mengenai benar atau tidaknya ada anggota TNI AL yang terlibat dalam kasus ini," katanya.
Seperti diketahui, aksi penyerangan oleh sekelompok besar pria berambut cepak, mengenakan pita kuning, dan mengendarai sepeda motor itu telah menyebabkan dua orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Dalam dua kali aksi mereka, yakni pada Sabtu-Minggu, 7-8 April, dan Jumat, 13 April lalu, sejumlah kendaraan juga dirusak.
Namun hingga kemarin belum ada tersangka anggota kelompok itu yang ditangkap. Patroli gabungan polisi dan TNI juga tidak mendapati adanya kelompok yang mencurigakan.
"Situasinya masih aman," kata Rikwanto sambil menambahkan, patroli dilakukan di titik-titik lokasi yang dianggap rawan diserang di lima wilayah Jakarta. “Kita tunggu sampai waktunya kondusif, baru dihentikan."
Sejauh ini polisi baru menangkap Joshua Raynaldo Radja Gah, yang dituduh sebagai anggota geng motor pengeroyok Arifin Siri hingga tewas di Pademangan, Jakarta Utara, pada Sabtu malam, 31 Maret lalu. Kematian Arifin, yang belakangan diketahui adalah kelasi dua yang bertugas di Armada Maritim Kawasan Barat, diduga memicu rangkaian penyerangan sekelompok pengendara sepeda motor tak dikenal itu.
Adapun terkait dengan kasus pengeroyokan Arifin itu, Kepolisian Resor Jakarta Utara kemarin memeriksa Kelasi Satu Albert Tabra. Dia mengungkapkan, pada malam itu melihat seorang sopir truk sedang dikerumuni sekelompok pemuda. Arifin, yang mencoba melerai, malah dikeroyok.
Albert mengaku ambil langkah seribu. “Dia tidak bisa mengidentifikasi pelaku pengeroyokan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Didi Hayamansyah tadi malam.
Selain Albert, Didi mengatakan pihaknya telah memeriksa 11 saksi dalam kasus yang sama, di antaranya sopir mobil Toyota Avanza yang malam itu dikabarkan berselisih dengan si sopir truk.
Didi menuturkan ada dugaan geng motor marah karena sopir truk membiarkan kendaraannya sedemikian rupa sehingga menghalangi jalan mereka. "Tapi nanti semua akan jelas saat rekonstruksi," kata dia.
SATWIKA MOVEMENTI | GADI MAKITAN
Berita Terkait
Geng Motor Dilawan Arifin dengan Sangkur
Korban Geng Motor Dikenal Anak Soleh dan Penurut
Mayat Perempuan Berjilbab Ternyata Mahasiswa UIN
Kasus Geng Motor, Albert Tak Ingat Penyerang Arifin
Cita-cita Pemakaman Korban Geng Motor Terkabul
Kelasi Arifin Adalah Anak Hilang yang Sayang Ibu
Tersangka Pengroyok TNI AL Didampingi OC Kaligis
Joshua Bantah Ikut Keroyok Kelasi Arifin
Sastrawan: Penulis Bang Maman Kalap