TEMPO.CO, Jayapura - Manajemen Persipura Jayapura tak mengizinkan pemainnya memperkuat tim nasional versi PSSI kubu Djohar Arifin. Padahal sejumlah nama pemain Persipura Jayapura, seperti Ricardo Salampessy, Boaz Solossa, David Laly, dan Titus Bonai, masuk daftar pemanggilan pemain yang membela tim nasional.
"Kami mengambil tindakan tegas tak memberikan izin. Sebab kami lebih mempercayai pemain memperkuat timnas PSSI hasil KPSI," kata Sekretaris Manajemen Persipura Jayapura Thamrin Sagala, Rabu, 18 April 2012.
Menurut Thamrin, Persipura Jayapura hanya mengakui PSSI versi KPSI. Oleh karena itu, pemainnya boleh membela timnas apabila PSSI versi KPSI yang melakukan pemanggilan. "Tapi, kalau pemain Persipura dipanggil dan diserahkan kepada negara melalui KONI atau Menpora, maka kami di tim manajemen Persipura Jayapura akan memberikan izin," katanya. Manajemen tidak akan melarang pemainnya membela kepentingan negara. Tapi tentunya persoalan dan kisruh PSSI ikut menjadi pertimbangan.
Thamrin menuturkan ada dua tim nasional yang sekarang dibentuk oleh PSSI dan KPSI. Karena dari awal mendukung KPSI, maka pemain Persipura tak boleh ikut tim nasional PSSI. Sebab mereka sudah terikat kontrak. "Sehingga keputusannya ada di manajemen," ujar dia. Apalagi, soal liga pun, Persipura juga setia di liga bentukan KPSI, yaitu Indonesia Super League.
Salah seorang pemain Persipura Jayapura yang namanya masuk daftar pemanggilan pemain timnas, Richardo Salampessy, mengatakan persoalan ini dikembalikan ke manajemen. "Apakah diberikan izin atau tidak, sebab kami bermain di Persipura Jayapura sudah terikat kontrak. Selain itu, seharusnya pemanggilan kepada pemain harus secara resmi, misalnya dengan surat kepada pihak manajemen tim di mana pemain itu berada dan bukan hanya diumumkan di media," katanya
CUNDING LEVI