TEMPO.CO , Yerusalem: Israel Defence Force (Angkatan Bersenjata Israel) mencetak sejarah. Pada Selasa, 17 April 2012, Angkatan bersenjata mendapat 30 tentara yang baru saja lulus angkatan pertama pendidikan pertahanan di dunia maya. Sebuah kelas baru yang dibuat untuk mencegah serangan daring terhadap keamanan Israel.
Sekitar 30 tentara lulus. Alumni angkatan ini akan didapuk di sejumlah cabang IDF. Mereka akan bertanggung jawab mencegah penyusupan di jejaring militer negara di sebelah Laut Mati ini.
Mengingat ancaman terhadap Israel, Jenderal IDG akhirnya menyetujui dibukanya kelas khusus dunia maya. Sebuah kelas yang tak hanya soal mencegah peretas. Tapi juga mengajarkan pertahanan ketika terjadi perang di dunia maya.
Israel juga telah memiliki divisi militer khusus penjaga pertahanan di dunia maya sejak setahun lalu. Divisi ini akan bertanggung jawab mengembangkan piranti lunak baru dan meningkatkan kapabilitas pertahanan lokal dengan perusahaan penyedia teknologi.
"Ancaman dunia maya adalah ancaman yang berkembang pesat sehingga perlu kami persiapkan," ujar pejabat senior IDF pekan lalu.
Salah satu perhatian IDF adalah kemungkinan penyusupan musuh dalam jejaring militer selama perang berlangsung. Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel banyak berinvestasi di peralatan digital untuk Angkatan Darat.
"Tugas kami adalah memahami jaringan, hidup dan bernapas darinya, secepat mungkin mendeteksi sesuatu yang mencurigakan," ujar salah satu alumni yang hanya boleh disebut berinisial U.
JPOST.COM|DIANING SARI