TEMPO.CO, Madrid - Raja Spanyol Juan Carlos meminta maaf kepada publik atas kegiatannya berburu gajah di Botswana, Afrika, saat negaranya didera krisis ekonomi.
Kakek berusia 74 tahun yang belum pulih dari penyakit osteoarthritis ini tampak berjalan tertatih-tatih keluar dari Rumah Sakit San Jose, Madrid, Rabu 18 April 2012, seusai menjalani pengobatan patah pinggul. Di depan media, dia menyatakan bahwa dirinya menyesal melakukan perjalanan ke Afrika.
"(Kondisi) saya lebih baik... Saya minta maaf. Saya membuat kesalahan dan hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Raja kepada wartawan di luar ruangan rumah sakit.
Raja mengalami patah pinggul saat berburu di Botswana. Ketika itu, dia tersandung dan jatuh sehingga tulang pinggulnya patah. Oleh sebab itu, ia segera diterbangkan ke Madrid untuk menjalani operasi penggantian pinggul, Sabtu 14 April 2012.
Media mengecam Raja karena perjalanannya dianggap mahal dan baru terungkap setelah dia mengalami kecelakaan. Penyebab kemarahan lainnya adalah pengangguran di negara tersebut meningkat, satu dari dua pemuda Spanyol tak dapat pekerjaan.
"Dahsyat. Apa yang dilakukan Raja adalah hebat," sindir Angelica Diaz, warga Madrid berusia 70 tahun, Ahad 15 April 2012. "Sebab dia tidak menunjukkan solidaritasnya kepada masyarakat di sini yang sedang marah. Apa yang dilakukan adalah salah, dia harus menunjukkan sikap yang manusiawi."
Spanyol, saat ini, dihadapkan pada angka pengangguran yang mencapai 23 persen--angka tertinggi di 17 negara Uni Eropa. Sementara pengangguran di kalangan pemuda meningkat hingga 50 persen.
Media di Spanyol edisi Ahad 15 April 2012, menyoroti biaya perjalanan Raja untuk berburu gajah di Afrika. Mereka juga mengkritik transparansi keuangan kerajaan terkait dengan janji Raja tiga bulan lalu, yang berjanji akan membuak seluruh keuangan kerajaan menyusul korupsi yang dilakukan oleh adik ipar Raja.
"Perjalanan tersebut merupakan sikap Raja yang tidak bertanggung jawab," tulis El Mundo dalam edisi Ahad 15 April 2012. "Raja berburu gajah di Afrika saat negara kami dalam kondisi krisis ekonomi. Ini merupakan contoh yang sangat menyedihkan. Juan Carlos harus mengakui kesalahannya dan belajar dari apa yang terjadi."
AL JAZEERA | CHOIRUL