TEMPO.CO, Bandung - Di sela pekerjaannya mengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebelum menjadi Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo masih suka naik gunung. Beberapa kali ia meminta izin ke rektor untuk cuti mengajar demi mendaki.
Rektor ITB Akhmaloka mengatakan izin mendaki itu biasanya kalau Widjajono ingin naik gunung di luar negeri. "Seperti ke pegunungan di wilayah Amerika Selatan, seperti Argentina, Cile," katanya kepada Tempo, Sabtu, 21 April 2012. Namun Akhmaloka tak ingat jumlah izin pendakian yang diajukan Widjajono.
Lama izin pendakian itu biasanya sebulan atau lebih. Adapun pendakian di akhir pekan ke gunung-gunung di Indonesia biasanya dilakukan tanpa izin rektor. "Saya dengar dari teman-teman, beliau sudah mendaki seluruh gunung di Indonesia," katanya.
Namun hobi lelaki berusia 60 tahun itu kali ini tak berjalan mulus. Akhmaloka mengaku mendapat kabar guru besar ITB itu mengalami kritis di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat. "Mungkin beliau sudah bekerja terlalu keras dan kurang istirahat. Konon medannya agak sulit, jadi tidak tertolong," kata Akhmaloka.
ITB sampai Sabtu sore ini masih berkoordinasi dengan pihak keluarga dan Kementerian ESDM untuk rencana prosesi pemakaman Widjajono Partowidagdo. Biasanya, kata Akhmaloka, setiap guru besar ITB dilepas di Aula Barat. "Tapi sekarang beliau sudah Wakil Menteri, kami nggak tahu aturan protokolernya," kata dia.
Adapun Dekan Fakultas Teknik Tambang dan Perminyakan ITB, Sri Widiantoro, mengatakan keluarga besar ITB sangat berduka cita dan kehilangan sosok yang dikenal sangat sederhana, apa adanya, dan dedikatif. "Beliau mengajar dari S-1 sampai S-3 di fakultas, juga aktif di SAPPK ITB," katanya. Widjajono Partowidagdo tak lagi mengajar sejak jadi Wakil Menteri.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Wamen ESDM Dilaporkan Kritis di Gunung Tambora
Wamen Widjajono Dikabarkan Meninggal di Tambora
Widjajono Namai Puterinya dari Nama-nama Gunung
Wamen ESDM Dilaporkan Kena Serangan Jantung
Wamen Widjajono Meninggal Saat Evakuasi ke Pos 2