Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resep Sukses Di Matteo: 'Pizza' Kuno ala London  

image-gnews
Manajer Chelsea, Robert Di Matteo memimpin sesi latihan timnya di stadion Stamford Bridge Rabu (18/4), menjelang timnya menjamu Barcelona dalam semi final leg pertama Liga Champion.  REUTERS/Eddie Keogh
Manajer Chelsea, Robert Di Matteo memimpin sesi latihan timnya di stadion Stamford Bridge Rabu (18/4), menjelang timnya menjamu Barcelona dalam semi final leg pertama Liga Champion. REUTERS/Eddie Keogh
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lahir dan tumbuh semasa remaja di Swiss serta lama hidup di Inggris, selera Roberto Di Matteo masih sangat Italia, negeri nenek moyangnya. Soal lidah, pizza racikan restoran miliknya di Knightsbridge oleh Carlo Cudicini, kiper Tottenham Hotspur asal Italia, diakui sebagai, “Pizza terbaik yang saya temukan di London.”

Soal gaya permainan sepak bola, Di Matteo juga tak melupakan citarasa Italiano: catenaccio. Formasi kuno pertahanan grendel yang pernah sangat diagung-agungkan tim-tim Italia era 1960-an itu dia usung ke Chelsea. Hasilnya, Rabu lalu, di kandang sendiri, The Blues dari London barat itu menekuk juara bertahan Liga Champions, Barcelona, 1-0, pada laga pertama semifinal Liga Champions.

Seperti biasa, Barcelona sangat terampil mengendalikan penguasaan bola dengan memanfaatkan kemampuan individu dan organisasi permainan yang rapi. “Terkadang saya merasa mereka menurunkan 20 pemain,” kata Di Matteo, pelatih yang baru menangani Chelsea mulai awal Maret lalu. “Kami harus menyempitkan ruang sesempit mungkin untuk membatasi ancaman Barcelona.”

Lihatlah statistiknya: Barcelona menguasai bola sebanyak 79 persen. Chelsea? Tentu saja, hanya 21 persen. Bila para pemain Barcelona melakukan 814 kali operan di antara mereka, Chelsea hanya 209 kali. Para pemain Chelsea lebih banyak bersiaga di daerah sendiri saat bintang-bintang Barcelona memainkan si kulit bundar.

Tim tamu melepaskan tembakan ke arah gawang yang dijaga Peter Cech sebanyak 24 kali, enam di antaranya mengarah ke gawang. Tuan rumah hanya melakukan empat kali percobaan tendangan ke gawang Barcelona yang dijaga kiper Victor Valdes.

Dari empat kali percobaan tendangan yang dilakukan Chelsea itu, cuma satu yang benar-benar tepat mengarah ke gawang Barcelona. Hebatnya, itu berubah menjadi gol. Sebaliknya, Barcelona gagal memanfaatkan semua percobaan tendangannya, termasuk empat kali yang dilakukan Lionel Messi, sang superstar asal Argentina.

Messi bahkan menjadi faktor awal bagi keberhasilan Chelsea mencetak gol. Gara-gara Messi ceroboh menjaga bola, pengatur serangan Chelsea, Frank Lampard, berhasil mencurinya dan langsung mengirim umpan lambung kepada Ramirez di sayap kiri. Didier Drogba lantas memanfaatkan umpan crossing Ramirez melalui tembakan yang efektif.

Di Matteo mengaku beroleh inspirasi dari cara AC Milan saat menjamu Barcelona pada laga pertama perempat final. Bedanya, saat itu Milan gagal mencetak gol dan hanya mengakhiri pertandingan dengan skor imbang 0-0. Chelsea lebih beruntung karena memiliki pengalaman lebih baik dalam melakukan serangan balik lewat bola-bola panjang.

Dengan bangga, kapten Chelsea, John Terry, berkata, “Ini salah satu pertandingan terbaik dalam sejarah Chelsea. Kami tak menyentuh bola dalam 15 menit pertama, tapi kami tetap sabar.” Sebaliknya, gelandang Barcelona, Cesc Fabregas, memuji, “Mereka kembali memainkan gaya yang pernah membuat mereka berjaya.”

Meski tak persis dengan gaya Di Matteo, saat ditangani Jose Mourinho, Chelsea juga dikenal dengan pertahanannya yang kuat. Dua gelar juara Liga Primer secara beruntun mereka dapat kala itu: 2004/2005 dan 2005/2006.

“Sementara (mantan pelatih Andre) Villas-Boas lebih menyukai timnya mengambil inisiatif permainan dengan mengontrol bola, Di Matteo cenderung memerintahkan para pemainnya berdiri di daerah sendiri dan mengandalkan bola-bola lambung saat menyerang,” kata Fabregas, gelandang yang lama membela Arsenal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu yang pasti, Di Matteo tak boleh dipandang sebelah mata, meski statusnya sekadar pelatih sementara alias caretaker. Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, memilihnya setelah mendepak Villas-Boas gara-gara mereka ditundukkan Napoli 1-3 pada laga pertama 16 besar. Dalam komando Di Matteo, Chelsea membalikkan keadaan dengan menang besar 4-1 di kandang sendiri.

Total, selama dipegang pria kelahiran Schaffhausen, Swiss, ini, The Blues menang 10 kali, 2 kali seri, dan hanya kalah sekali. Di klasemen Liga Primer, posisi Terry dan kawan-kawan belum menembus empat besar. Tapi, di Piala FA, mereka berhasil masuk final setelah menggasak Tottenham Hotspur 5-1 pada semifinal 5-1, Ahad lalu.

Dari empat pelatih tim-tim semifinalis Liga Champions musim ini, Di Matteo paling “pupuk bawang”. Jupp Heynckes (Bayern Muenchen), Jose Mourinho (Real Madrid), dan Pep Guardiola (Barcelona) semuanya sudah pernah mengangkat trofi Liga Champions. Untuk Di Matteo, jangankan memberikan gelar kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu, membawa timnya berlaga di Liga Champions saja baru tiga kali ini, termasuk saat melawan Barcelona.

Di Matteo adalah gelandang Chelsea pada kurun 1996-2002. Dia juga pernah membela tim nasional Italia sebanyak 34 kali. Catatannya yang paling menarik sebagai pemain adalah ketika mencetak gol untuk Chelsea pada final Piala FA 1996/1997 melawan Middlesbrough. Pria berambut cepak ini melakukannya dari jarak sekitar 29 meter dan pada detik ke-42!

Sebagai pelatih, Di Matteo baru dua kali menangani klub sebelum Chelsea, yaitu Milton Keynes Dons di Divisi Championship, serta membawa West Bromwich Albion berpromosi ke Liga Primer. Di Matteo lantas dipecat dari Albion, Februari 2011. Abramovich kemudian mengangkat dia menjadi asisten Villas-Boas. Dengan kesuksesannya sejauh ini, bukan tak mungkin Di Matteo beroleh status baru di Chelsea musim depan: pelatih tetap.

Kini, satu laga lagi harus mereka lalui agar benar-benar sampai ke partai puncak Liga Champions untuk menuju gelar obsesi Abramovich. Dan itu harus mereka jalani di kandang Barcelona pada laga kedua semifinal, Selasa nanti.

Soal gaya bertahan, Mourinho adalah pakarnya. Tapi, secara statistik, gaya bertahan ala Mourinho tak cukup ampuh untuk menahan Barcelona. Dalam sejarahnya bersama Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid saat bertemu dengan Barcelona, Mourinho menderita 9 kali kalah, hanya 7 kali berhasil menahan imbang, dan cuma 2 kali beroleh kemenangan.

Di Nou Camp nanti, takdir Di Matteo diuji. “Bermain melawan tim terbaik di dunia adalah tantangan terbesar bagi setiap pelatih,” katanya. Mengulang caracatenaccio atau bukan, keunggulan Chelsea harus dipertahankan. Bila berhasil, final di Muenchen menanti, pada 19 Mei, sepuluh hari sebelum ulang tahun Di Matteo yang ke-42.

BERBAGAI SUMBER | ANDY MARHAENDRA

Roberto Di Matteo
Kelahiran
: Schaffhausen, Swiss, 29 Mei 1970

Posisi bermain: Gelandang

Karier pemain: Schaffhausen (1988-1991), Zurich (1991-1992), Aarau (1992-1993), Lazio (1993-1996), Chelsea (1996-2002)

Karier pelatih: Milton Keynes Dons (2008-2009), West Bromwich Albion (2009-2011), Chelsea (caretaker, 2012)

Trofi pemain: Aarau (Piala Super Swiss 1993), Chelsea (2 kali Piala FA, Piala Liga 1997/1998, Piala Winners 1997/1998, Piala Super Eropa 1998, Charity Shield 2000)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

1 menit lalu

Pelatihn Liverpool Jurgen Klopp. REUTERS
Everton vs Liverpool, Jurgen Klopp Ingin Jaga Peluang Juara Liga Inggris

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengatakan pertandingan bertajuk Derby Merseyside melawan Everton pada pekan ke-34 Liga Inggris penting.


Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

9 jam lalu

Prediksi Everton vs Liverpool di Liga Inggris Pekan Ke-34: Jadwal Live, H2H, Kondisi TIm, Perkiraan Formasi

Laga bertajuk Derbi Merseyside antara Everton vs Liverpool akan tersaji pada pekan ke-34 Liga Inggris 2023-2024.


Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Peran Kai Havertz Jadi Sorotan

11 jam lalu

Pemain Arsenal, Kai Havertz merayakan gol ketiga mereka saat bertanding melawan Chelsea dalam Liga Premier Inggris, di Emirates Stadium, London, Inggrs, 23 April 2024. Reuters/Matthew Childs
Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Peran Kai Havertz Jadi Sorotan

Dua gol Kai Havertz dalam kemenangan 5-0 Arsenal atas Chelsea menghidupkan harapan meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.


Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Ben White dan Kai Havertz Bikin Brace

15 jam lalu

Arsenal. REUTERS/Dylan Martinez
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Chelsea 5-0, Ben White dan Kai Havertz Bikin Brace

Arsenal kokoh di puncak klasemen Liga Inggris seusai mengalahkan Chelsea dengan skor 5-0.


Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

1 hari lalu

Pemain Arsenal Gabriel melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, 20 Januari 2024. Arsenal berhasil gilas tamunya Crystal Palace dengan skor 5-0. Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Prediksi Arsenal vs Chelsea di Laga Tunda Liga Inggris Malam Ini

Simak kabar kedua tim menjelang derby London Arsenal vs Chelsea di Liga Inggris, serta perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan.


Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

2 hari lalu

Logo Liga Inggris.
Rekap Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-34: Arsenal dan Liverpool Ketat di Dua Besar

Arsenal dan Liverpool bersaing ketat di posisi dua besar klasemen Liga Inggris setelah kembali ke jalur kemenangan pada pekan ke-34.


Hasil Liga Inggris: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Taklukkan Fulham 3-1

2 hari lalu

Pemain Liverpool melakukan selebrasi. REUTERS/Molly Darlington
Hasil Liga Inggris: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Taklukkan Fulham 3-1

Liverpool kembali ke jalur kemenangan setelah menaklukkan Fulham dengan skor 3-1 pada pekan ke-34 Liga Inggris.


Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

3 hari lalu

Pelatih Manchester United Erik ten Hag. REUTERS
Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

Menjelang laga semifinal Manchester United melawan Coventry City di semifinal Piala FA, Erik ten Hag mengungkapkan pengakuan mengejutkan.


Prediksi Duel Semifinal Piala FA Coventry City vs Manchester United Malam Ini

3 hari lalu

Kobbie Mainoo dari Manchester United merayakan gol kedua mereka bersama Diogo Dalot dan Casemiro dalam pertandingan Liga Premier Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Manchester, Inggris, 7 April 2024. REUTERS/Carl Recine
Prediksi Duel Semifinal Piala FA Coventry City vs Manchester United Malam Ini

Pemenang duel Coventry City vs Manchester United ini akan berhadapan dengan Manchester City yang sudah memastikan lolos final Piala FA.


Arsenal Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris usai Kalahkan Wolves 2-0, Apa Kata Mikel Arteta?

3 hari lalu

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. | REUTERS/Andrew Boyers.
Arsenal Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris usai Kalahkan Wolves 2-0, Apa Kata Mikel Arteta?

Arsenal merebut puncak klasemen Liga Inggris setelah menang 2-0 di markas Wolves. Simak komentar Mikel Arteta seusai laga.