Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sengatan Mie Hijau Kuah Rica dari Bandung

image-gnews
Bolognaise Mie Hijau Panggang Saus Keju.
Bolognaise Mie Hijau Panggang Saus Keju.
Iklan

TEMPO.CO , BANDUNG:—Potongan daging ayam dan jamur menumpuk di atas mie berwarna hijau. Kuah berwarna cokelat kemerahan menggenang, tapi tak menenggelamkan potongan sawi dan sepasang bakso di pinggir mangkuk. Begitu masuk suapan pertama, sensasi makanan itu langsung terasa. Pedas, tapi bikin ketagihan.

Itulah mie bakso kuah rica, racikan andalan Mie Hijau Maheswari di Jalan Rereng Wulung nomor 9 Sukaluyu, Bandung. Tak seperti resep aslinya yang kasar seperti bumbu belado, racikan rica yang cukup menyengat itu berbentuk cair.


Walau begitu, ada saja pembeli yang menambahkan sambal lagi. Padahal kuah rica standar di mangkuk itu saja sudah cukup menghangatkan badan setelah hujan besar turun di daerah sekitar Jalan Surapati itu.

Sepasang pembeli, Negin Anjani, 24 tahun, dan Rizki Eka Pratama, memesan mie kuah rica dan bolognaise panggang saus keju. “Kami suka pedas, dan mienya juga enak, agak terasa sayurnya,” kata Negin. “Favorit pembeli kuah rica itu dan bolognaise panggang,” ujar pembuatnya, Rochmat Darodjat, Sabtu lalu.

Bolognaise panggang itu juga berbahan mie hijau dengan tambahan daging sapi giling di dalamnya. Penutup mangkuk ovalnya berupa lapisan putih cream campuran susu, keju, dan telur. Modelnya seperti pastri penutup zuppa soup.

Mie hijau itu tergolong istimewa. Hanya terbuat dari bahan dasar tepung terigu, warna hijaunya berasal dari jus sayuran caesim. Bahan tambahan adonan lainnya seperti telur, sedikit minyak goreng, dan garam. Rochmat dan istri menyingkirkan tepung tapioka (aci) agar perut konsumen tak kembung.

Selain itu, mie dibuat tanpa bahan pengawet serta vetsin atau MSG (Monosodium glutamat). “Supaya orang tetap sehat,” katanya. Seluruh menu lain, seperti mie bakso kuah, yamin rica, bihun, dengan tambahan ceker, juga tanpa vetsin.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

http://image.tempointeraktif.com/?id=116235Rasa gurih masih terasa cukup dari campuran garam dan gula. Pilihan ini, kata Rochmat, masih sulit diterima konsumen yang sangat suka masakan gurih. Tapi mantan wartawan foto itu tak kompromi. “Jangan pernah cari vetsin di sini, kami tak sediakan,” katanya.

Bakso pendamping mie hijau memang irit dan seukuran buah duku. Tapi teksturnya lembut karena sengaja dibuat dari daging sapi asli dengan sedikit tepung. Pangsit yang disajikan juga unik, karena terbuat dari tepung dicampur jus caesim.

Tak juga memakai vetsin dan bahan pengawet, pangsit itu cuma tahan sebulan di bungkus plastik. Lebih dari itu, pangsit akan berubah warna dan rasa. Adapun mie hijau berumur singkat, hanya tahan sehari di tempat terbuka atau bisa kuat selama tiga hari jika disimpan di dalam kulkas.

Awalnya, kata Rochmat, mie hijau hanya dibuat mentah untuk pasokan hotel dan rumah makan. Baru pada Januari 2011 mereka menyajikan sendiri. Harganya berkisar Rp 9 ribu-10 ribu. Seporsi mie hijau mentah seberat 75 gram, juga bisa dibeli untuk dimasak sendiri di rumah. Sekantong plastik berisi 14 mie harganya Rp 25 ribu. Tentu lebih sehat dibanding makan mie instan, bukan?

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.