Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyantap Papeda dengan Mulut Bebek

image-gnews
Papeda. TEMPO/Cornila Desyana
Papeda. TEMPO/Cornila Desyana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Matahari sudah di puncak kepala, waktu makan siang tiba. Berderet menu khas Maluku tertata di atas meja makan rumah singgah atau home stay Ibu Fauziah, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Misalnya penganan papeda atau bubur sagu, pisang mulut bebek goreng, ikan bubara ruo pedas, ikan tongkol kuah kuning, tumisan daun dan bunga pepaya, serta ikan tuna asap.

Sama seperti penduduk Indonesia timur, masyarakat Jailolo membuat papeda dari pohon sagu (metroxhylon rumpii). Ketika pohon sagu berusia sepuluh tahun, masyarakat mengolah serat dalam batang menjadi tepung seberat 80-100 kilogram. Serat itu yang menjadi bahan utama pembuatan papeda.

Seperti nasi atau jagung, papeda juga mengandung karbohidrat. Karena itu, masyarakat Jailolo menjadikannya sebagai makanan pokok yang disantap tiap hari. Seperti nama lainnya, bubur sagu, tekstur papeda sangat kenyal, lengket seperti lem, dan berwarna putih bening.

Karena lengket, papeda tidak bisa disendok begitu saja dari wadahnya. Agar mudah, papeda diambil menggunakan sumpit yang dipegang kedua tangan. Gerakan sumpit seperti sedang menggulung benang dengan cepat. Setelah papeda terputus dari gumpalan besarnya, tuanglah ke piring.

Sebagai makanan khas, papeda juga dimakan dengan cara tertentu. Yakni langsung dipegang tangan dan diseruput layaknya memakan mi instan atau kuah sayur. Ketika papeda menyentuh mulut, tidak ada rasa yang terkecap alias hambar. Makin ke dalam menuju tenggorokan, terasa kenyal plus lengket di mulut. Benar-benar seperti lem kertas.

“Makan papeda-nya pakai kuah kuning dan daging ikan bubara rao biar ada rasa,” kata Ibu Fauziah, si empunya home stay.

Dan benar, ketika papeda disiram kuah kuning dan ikan bubara rao, manis dan asam meramai rasa olahan sagu itu. Enak. Tumisan daun dan bunga pepaya membuat papeda menjadi serat. Sambal kacangnya memberi sensasi pedas, sedangkan timun serta kacang panjang menimbulkan kesegaran.

Sebetulnya kuah kuning tidak hanya berfungsi sebagai penyedap rasa papeda. Kuah ikan tongkol digunakan untuk melunturkan efek lengket papeda ke piring sehingga piring bekas santapan papeda tidak sulit untuk dicuci.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata Ibu Fauziah, papeda dibuat dengan cara mencampurkan sagu dengan air, garam, dan gula. Setelah sagu larut, tuangkan air mendidih ke dalam larutan. “Terus aduk-aduk larutan sagu hingga mengental dan berwarna bening,” ujar Ibu Fauziah.

Untuk camilannya ada pisang mulut bebek. Kenapa bernama mulut bebek, karena bentuknya melengkung seperti cecongor hewan unggas itu. Mulut bebek bisa diolah dengan dua cara, digoreng serta direbus dalam santan, disebut pisang santang.

Pisang mulut bebek goreng berupa irisan tipis dan dimakan dengan sambal kacang. Sedangkan mulut bebek santang berupa satu pisang utuh yang direbus dalam air santan hingga sari kelapa itu menggumpal dan menempel di badan buah. Ketika digigit, rasa pisang santang agak sepat seperti talas asal Bogor.

“Mulut bebek dipilih yang masih muda, belum matang, biar tidak hancur waktu direbus,” ujar Ibu Fauziah.

Kalau datang ke Festival Teluk Jailolo, 16-19 Mei 2012, Anda cukup menyediakan uang sekitar Rp 100 ribu-Rp 528 ribu untuk bermalam. Untuk pilihan tempat menginap, Jailolo memiliki banyak rumah singgah. Ada juga hotel bernama De’ Hoek. Tapi tidak semua penginapan menyajikan makanan khas Maluku. Sedangkan di home stay Ibu Fauziah, Anda bisa mendapatkan kamar dan makanan khas Maluku dengan harga Rp 150 ribu.

Memakan papeda tidak perlu dalam porsi besar. Karena mengandung banyak air, santapan ini membuat perut cepat kenyang.

CORNILA DESYANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

23 jam lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

1 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

2 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

5 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

7 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

15 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

17 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

20 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

20 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

23 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri