TEMPO.CO , Jakarta:- Polisi kembali menangkap dua tersangka lain dalam kasus geng motor. Keduanya, yakni Michael Trifernando alias Triyono, 20 tahun, dan Andrian Jundi Islami alias Fance, 20 tahun, dituding terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap Arifin Siri, yang belakangan diketahui adalah staf di Armada Maritim Kawasan Barat berpangkat Kelasi Satu, hingga tewas pada 31 Maret lalu.
“Jadi total sudah lima pelaku pengeroyokan yang ditangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Markas Polda Metro Jaya, Minggu 22 April 2012.
Michael dan Adrian ditangkap secara terpisah di Koja dan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu pekan lalu. Mereka diduga berperan sebagai provokator dalam pengeroyokan Arifin. "Dia yang berteriak bahwa ada orang Ambon mengamuk bawa sangkur," kata Rikwanto.
Michael disebutkan meneriaki Arifin, yang mencoba menyabetnya dengan sangkur. Itu terjadi setelah Michael menaiki truk yang baru saja bersenggolan dengan mobil Toyota Avanza di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara. Perseteruan antara kedua pengemudi itu diduga menghalangi sejumlah anggota geng motor yang mau melintas.
Michael dan teman-temannya lalu terlibat keributan dengan si sopir truk ketika Arifin datang. "Michael sempat hampir dibacok, tapi tidak kena. Setelah itu, baru dia teriak ada orang Ambon mengamuk dan ikut mengeroyok Arifin," kata Rikwanto.
Andrian diduga ikut memukuli Arifin dengan bambu. Selain itu, Andrian mengambil dompet Arifin dan membagi-bagikan uang di dalam dompet itu tersebut kepada rekannya. "Ngakunya uang yang diambil Rp 15 ribu," kata Rikwanto.
Sebelumnya, pada Jumat lalu, polisi membekuk Abdul Kahar alias Idung, 22 tahun, dan Zaenudin alias Asoi, 17 tahun. Menurut polisi, Abdul ikut menginjak-injak tubuh Arifin saat ia terbaring di jalan. Sedangkan Zaenuddin dua kali memukul Arifin dengan kayu.
Sebelumnya, polisi menangkap Joshua Raynaldo Radja Gah, 22 tahun, dan menetapkannya sebagai tersangka pertama pada 9 April lalu. “Sudah hampir selesai,” kata Rikwanto, mengomentari soal penanganan kasus pengeroyokan Arifin.
Dalam kasus ini, Rikwanto menambahkan, pihaknya juga telah memeriksa sopir truk dan pengemudi mobil Toyota Avanza. Keduanya, yang akhirnya berdamai dengan kesepakatan ganti rugi materiil itu, disebutkan tidak terlibat dalam kasus pengeroyokan.
Truk tersebut juga dipastikan tidak terkait dengan Arifin. "Jadi Arifin tidak sedang mengawal truk tersebut," ujar Rikwanto.
Menurut Rikwanto, Arifin saat itu baru saja meninggalkan tempat kos di kawasan Senen, Jakarta Pusat, bersama rekannya, Albert. Mereka, kata Rikwanto, berencana mendatangi rekannya di Pondok Dayung, Jakarta Utara. "Jadi hanya kebetulan lewat saja dan tidak mengawal truk, tapi memang bawa sangkur," kata dia.
DIMAS SIREGAR | WURAGIL
Berita terkait
Dikeroyok, Arifin Diteriaki 'Ambon Bawa Sangkur'
Kasus Geng Motor, Polisi Akan Gelar Rekonstruksi
Sudah 5 Orang Terduga Pengeroyok Arifin Ditangkap
Pemeriksaan Kodam Jaya Jadi Kunci Kasus Geng Motor
Geng Motor Tak Berencana Membunuh Lawannya
Kasus Geng Motor, Polisi Tangkap 2 Tersangka
Anggota Geng Motor Sebut Operasi Abu-abu
Sebelum Beraksi, Geng Motor itu Kumpul di Monas?