TEMPO.CO, Kediri - Seorang perempuan muda berusia sekitar 25 tahun yang diidentifikasi bernama Helen mencoba menabrakkan diri di depan kereta api Rapih Doho jurusan Surabaya-Blitar yang sedang melaju kencang, Selasa, 24 April 2012.
Peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api yang tak berpintu palang di Jalan Gajah Mada, Kediri, di kawasan pabrik rokok Gudang Garam. Tiba-tiba Helen mendekati perlintasan dan menanyakan jadwal perjalanan kereta api kepada penjaga perlintasan. "Keretanya lewat jam berapa," kata Sudarto, petani di sekitar perlintasan menirukan ucapan Helen.
Sudarto memberi tahu KA Rapih Doho segera melintas. Helen kemudian berjalan menyusuri rel kereta ke arah utara. Setelah berjalan sekitar 200 meter, Helen berhenti dan menangis. Sudarto masih memandanginya.
Kepanikan terjadi ketika KA Rapih Doho meluncur dengan kecepatan tinggi dari arah utara. Apalagi Helen tak beranjak dari tempatnya dan justru tengkurap tepat di tengah rel kereta api. Secara spontan dua petani lainnya yang berada tak jauh dari lokasi segera mendatangi Helen. Sekuat tenaga mereka menyeret tubuh Helen agar terhindari dari laju kereta api. "Jarak kereta tinggal 50 meter saat tubuhnya saya banting ke pinggir," ujar Sudarto.
Helen jatuh pingsan dan dibopong ke rumah warga. Menurut Misbach, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Mutih, Kecamatan Gampengrejo, Helen, ibu satu anak itu adalah warga Perumahan Putih Permai yang mengalami konflik rumah tangga setelah terlibat perselisihan dengan suaminya, kemudian menyatakan ingin bunuh diri. "Bahkan sebelumnya dia pernah menghadang kereta api sambil menggendong anaknya," ucap Misbach.
Petugas Kepolisian Sektor Gampengrejo yang datang ke lokasi kejadian langsung mengevakuasi korban. Dia dimasukkan ke mobil polisi dan dilarikan ke rumah sakit.
HARI TRI WASONO