TEMPO.CO, Jakarta - Produksi dan penjualan mobil di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 2 juta unit pada 7 hingga 8 tahun ke depan. Dengan kapasitas terpasang industri saat ini 1 juta unit, ini berarti dibutuhkan investasi besar untuk pabrik mobil. "Investasinya bisa mencapai satu milar dolar untuk menaikkan produksi ini," kata Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Johnny Darmawan, di Jakarta, Selasa, 24 April 2012.
Johnny mengatakan untuk pabrik berkapasitas 60.000 hingga 100.000 unit dibutuhkan investasi US$ 150 juta hingga US$ 200 juta. Ini berarti dibutuhkan sekitar 6 pabrik baru untuk menambah kapasitas hingga 2 juta unit. Investasi tersebut untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur pendukung di sekitarnya.
Menurut dia, pencapaian penjualan dan produksi 2 juta unit ini seharusnya bisa lebih cepat. Namun sejumlah kebijakan seperti ketentuan uang muka kredit kendaraan bermotor dan rencana pembatasan penggunaan BBM menjadi kendala. "Menurut saya yang realistis dinaikkan, bukan dibatasi. Karena kembali lagi, mau disuruh Pertamax, tapi belum ada pom bensin Pertamax," kata Johnny.
Sementara itu Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui bahwa aturan uang muka minimal cukup menghambat pertumbuhan industri otomotif. "Tapi saya sudah ngobrol dengan teman-teman di perbankan dan Bank Indonesia, katanya ini supaya prudent," kata dia.
BERNADETTE CHRISTINA