TEMPO.CO, Jakarta - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memanggil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PSSI versi KPSI ke markas mereka di Kuala Lumpur, Malaysia. Selasa 24 April 2012. Namun AFC belum akan mengambil keputusan apapun terkait konflik sepak bola yang saat ini terjadi di Indonesia.
"Mereka tidak akan mengambil keputusan apapun karena keputusan itu menjadi kewenangan FIFA yang akan memutuskan persoalan ini 15 Juni nanti. Jadi tidak akan ada keputusan (dari AFC)," kata Deputi Khusus Bidang Luar Negeri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Rodolf Yesayas, Selasa, 24 April 2012.
Undangan dari AFC diterima PSSI Kamis, 19 April 2012, kemarin. Dalam undangan itu, AFC meminta kehadiran PSSI dan PSSI versi KPSI pada Selasa, 24 April 2012. PSSI akan diwakilkan Wakil Ketua Umum Farid Rahman dan Tri Goestoro. Sementara PSSI versi KPSI akan mengutus CEO PT Liga Indonesia Djoko Driyono dan mantan Sekretaris Jenderal KPSI Hinca Pandjaitan.
Meski diundang di hari yang sama, namun AFC tidak mempertemukan PSSI dan PSSI versi KPSI satu meja. Keduanya ditemui terpisah. Djoko Driyono dan Hinca Pandjaitan diterima pukul 12.00-14.00 tadi sementara PSSI diterima pukul 15.00 sampai selesai.
Rudolf mengatakan dalam pertemuan itu PSSI menjelaskan situasi yang saat ini terjadi kepada tim rekonsiliasi AFC. Untuk itu, ia melanjutkan, sejumlah dokumen dan data ikut dibawa ke Kuala Lumpur. Namun ia tak menjelaskan secara rinci dokumen apa saja yang diserahkan ke Tim AFC. "Kami sudah siapkan dokumen pendukungnya," katanya.
Yang jelas, kata Rudolf, Tim AFC tidak akan membahas soal dualisme federasi. Sebaliknya, AFC hanya menanyai seputar dualisme kompetisi yang tak kunjung kelar. "Makanya yang datang dari mereka (PSSI kubu La Nyalla) hanya Joko Driyono dan Hinca Panjaitan, yang mengurusi kompetisi," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR