Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyelidikan Kasus Geng Motor Terganjal Barang Bukti  

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Iqbal Lubis
Ilustrasi. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: - Polisi belum bisa menuntaskan kasus penembakan yang dilakukan pengemudi Yaris di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Proyektil yang menjadi barang bukti hingga saat ini masih berada di tangan TNI. Padahal proyektil itu menjadi bukti penting yang diharapkan bisa mengungkap identitas pelaku penembakan. "Kami sudah kirim surat permintaan (kepada TNI), tapi belum ada tanggapan,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kemarin.

Insiden penembakan itu terjadi pada 13 April 2012. Pengemudi Yaris terganggu oleh ulah segerombolan lelaki pengendara sepeda motor. Dia keluar dari mobil dan melepaskan tembakan ke arah gerombolan itu. Belakangan diketahui, korbannya adalah Kelasi Sugeng Riyadi (anggota TNI Angkatan Laut) dan Prada Akbar Fidi Aldian (anggota TNI Angkatan Darat).

Peluru menyambar telinga Sugeng dan berhenti di punggung Akbar. Sugeng dirawat di RSAL Mintoharjo, sedangkan Akbar dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Menurut Rikwanto, penyidik sudah mengirim surat ke RSAL dan RSPAD untuk meminta hasil visum kedua korban.

Penyidik juga meminta pakaian kedua korban sebagai barang bukti. Hasil visum dan pakaian itu sangat penting untuk penyelidikan. "Kami hanya memperoleh informasi bahwa mereka (Sugeng dan Akbar) masih dalam proses penyembuhan," ujar Rikwanto.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Toni Harmanto, proyektil yang bersarang di tubuh korban bisa dijadikan petunjuk untuk mengetahui jenis senjata api dan siapa pemilik senjata. Sedangkan pakaian kedua korban dibutuhkan untuk memastikan apakah mereka termasuk anggota geng pita kuning atau bukan.

TNI memiliki hukum militer untuk memeriksa anggotanya yang diduga terlibat tindak pidana. Karena itu, penyidik militer berkepentingan dengan barang-barang bukti itu. Namun, Toni berharap polisi juga bisa mengakses barang-barang bukti itu agar bisa menuntaskan kasus penembakan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempo belum berhasil meminta tanggapan dari pihak RSAL Mintoharjo. Seorang petugas bernama Nining meminta Tempo untuk datang hari ini menemui kepala rumah sakit atau bagian humas. "Sekarang semua sudah pulang, di sini hanya sampai jam dua siang," katanya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati pun tidak bersedia memberi tanggapan. Melalui pesan pendek, dia meminta Tempo menghubunginya pagi ini. Namun, sehari sebelumnya, dia mengatakan proyektil yang mengenai Sugeng Riyadi akan diperiksa sendiri oleh TNI Angkatan Laut. "Kami memiliki kemampuan untuk melakukan uji tersebut," kata Untung. Dia juga menegaskan, hasil uji balistik itu nantinya akan diberikan kepada kepolisian.

Pemeriksaan terhadap Sugeng, kata Untung, belum bisa dilakukan karena masih dalam perawatan dokter. "Masih terlalu jauh ditetapkan jadi tersangka, kami masih terus melakukan pemeriksaan," ucap Untung.

SATWIKA MOVEMENTI | ADITYA BUDIMAN | ANGGRITA DESYANI

Berita terkait
Geng Motor, Polisi Minta Visum Kelasi Arifin 
Joshua Boleh Ikut Ujian di Kantor Polisi
Panglima Pastikan Sanksi TNI Terlibat Geng Motor
Tanpa Komando, Geng Motor Pita Kuning Disebut Gerombolan
Ada Anak Jenderal di Geng Motor Pengeroyok Arifin?
Cerita Blakblakan Anggota Geng Motor Pita Kuning
Pacinko, Musuh Tangguh Geng Motor Y-Gen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Tawuran dan Sahur on The Road Selama Ramadhan, Polres Metro Tangerang Dirikan 26 Pos Pantau

15 hari lalu

Puluhan pemuda viral di media sosial karena menggelar pesta berkedok Sahur On The Road (SOTR) di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (27/4/2022) dinihari. ANTARA/Instagram/merekamjakarta/Abdu Faisal
Cegah Tawuran dan Sahur on The Road Selama Ramadhan, Polres Metro Tangerang Dirikan 26 Pos Pantau

Polres Metro Tangerang Kota mendirikan 26 Pos Pantau untuk mengantisipasi geng motor berkedok Sahur on the road selama bulan Ramadan.


Buru Geng Motor, Polres Serang Banten Dirikan 4 Posko

17 hari lalu

Polres Serang Polda Banten mendirikan posko pemburu geng motor di empat titik rawan kejahatan, Senin, 11 Maret 2024. (ANTARA/HO-Polres Serang
Buru Geng Motor, Polres Serang Banten Dirikan 4 Posko

Dalam beberapa peristiwa, Kapolres mengatakan ada geng motor dari luar daerah yang berulah di Serang.


Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

25 hari lalu

Petugas gabungan Polres Sukabumi Kota dan Subdenpom III/1-2 Sukabumi melakukan operasi penertiban kendaraan. Minggu 3 Maret 2024. ANTARA/Aditya Rohman
Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

Operasi knalpot brong ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah kejahatan jalanan seperti geng motor.


Seorang Pemuda di Duren Sawit Tewas Diserang Geng Motor, Polisi Kejar Pelaku

36 hari lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang Pemuda di Duren Sawit Tewas Diserang Geng Motor, Polisi Kejar Pelaku

Pemuda di Duren Sawit tewas diserang geng motor. Motif dan identitas pelaku belum diketahui.


Pemuda Tewas Dibacok Geng Motor di Bekasi

48 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Pemuda Tewas Dibacok Geng Motor di Bekasi

Geng motor itu terdiri atas 13 orang menggunakan empat sepeda motor.


Lagi, Warga Tangsel Ringkus Remaja Pelajar Diduga Gangster Bersenjata Tajam

23 Oktober 2023

Tiga remaja pelajar yang ditangkap warga Pamulang, Tangerang Selatan, karena berkeliaran membawa senjata tajam pada Minggu pagi buta, 22 Oktober 2023. Istimewa
Lagi, Warga Tangsel Ringkus Remaja Pelajar Diduga Gangster Bersenjata Tajam

Tiga remaja pelajar diduga anggota gangster ditangkap warga Pamulang, Tangerang Selatan, sedang berkeliaran menjinjing senjata tajam pada pagi buta


Tawuran Antarkelompok Geng Motor di Bogor, 7 Anak Ditangkap

6 Oktober 2023

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Tawuran Antarkelompok Geng Motor di Bogor, 7 Anak Ditangkap

Tawuran antargeng motor itu berawal saat geng motor TOM yang berjumlah sekitar 30 orang menyerang geng motor BOCIMI.


Rutin Dijadikan Arena Tawuran, Warga Pondok Ranji Ciputat Mulai Resah

23 September 2023

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Rutin Dijadikan Arena Tawuran, Warga Pondok Ranji Ciputat Mulai Resah

Warga Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, resah dengan rutinitas tawuran yang terjadi di wilayah itu setiap malam libur.


Pemuda Ini Terhuyung lalu Ambruk dan Tewas Sepeninggal Tawuran Geng Motor Bersenjata Tajam

23 September 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Pemuda Ini Terhuyung lalu Ambruk dan Tewas Sepeninggal Tawuran Geng Motor Bersenjata Tajam

Seorang pemuda ditemukan tergeletak tewas di jalan di Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Sabtu pagi, 23 September 2023


Gangster Bogor Live Tawuran di Instagram, 2 Anggota Bersenjata Pedang Ditangkap

5 September 2023

Geng Motor Teror Warga
Gangster Bogor Live Tawuran di Instagram, 2 Anggota Bersenjata Pedang Ditangkap

Sehari sebelum bubarkan gangster tawuran, polisi juga menangkap lima pelajar bersenjata pedang dan celurit. Satu di antaranya viral di medsos.