TEMPO.CO , Jakarta: Wali Kota Jakarta Utara, Bambang Sugiono, menyatakan pihaknya sedang berupaya mengubah citra perayaan hari buruh internasional atau Mayday. Menurut Sugiono, perayaan biasanya hanya diisi dengan unjuk rasa dan terkadang berlangsung dengan kekerasan.
"Seharusnya tidak seperti itu. Seharusnya penuh sukacita," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jumat, 27 April 2012.
Pada perayaan yang selalu diperingati pada tanggal 1 Mei itu pihak Pemerintah Kota Jakarta Utara akan memfasilitasi buruh dengan panggung hiburan. "Akan ada artis ibu kota juga," kata Bambang.
Akan ada beberapa titik lokasi panggung hiburan. Tapi lokasi panggung terbesar akan ada di Rawa Badak. "Jangan sampai peringatan Mayday itu jadi menakutkan, justru itu suka citanya hari buruh," kata Bambang.
Penyediaan panggung hiburan ini, menurut Bambang, adalah hasil kerja sama antara pihaknya dan beberapa perusahaan di Jakarta Utara.
Di Jakarta Utara, terdapat 7.000 perusahaan dengan 80 ribu buruh. Dari jumlah itu, terkumpul sekitar 600 serikat buruh.
Bambang menyampaikan, keberadaan panggung hiburan bukan berarti buruh tidak boleh melangsungkan aksi demonstrasi. "Justru boleh, bahkan kami fasilitasi," katanya.
Bambang menegaskan, pihaknya tidak khawatir terhadap aksi buruh. "Justru yang saya khawatirkan itu ada oknum-oknum penyusup yang bisa memicu kekerasan," katanya.
Untuk mencegah adanya aksi kekerasan, dikatakan Bambang, akan ada penjagaan dari aparat kepolisian, TNI, Satpol PP. Namun, ia tidak ingat berapa jumlah personel yang akan diturunkan. "Kurang lebih sama seperti tahun lalu," tuturnya.
MUHAMAD RIZKI