TEMPO.CO, Magelang - Panitia Srawung Seni Segara Gunung Candi Borobudur akan menggelar acara seni di situs Megalitikum di gua-gua di Sulawesi Tengah. Mereka baru saja menggelar acara seni di area Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah akhir pekan lalu.
“Acaranya bakal digelar tahun depan. Rencananya kami juga akan lakukan di situs kuno di luar negeri,” ujar Ciptono Hadi, Ketua Panitia Pelaksana Srawung Seni Segara Gunung Borobudur 2012, seusai penutupan acara, Ahad malam, 29 April 2012.
Kegiatan Srawung seni ini digelar mulai 25-29 April lalu di pelataran Candi Borobudur. Acara ini menggabungkan misi kecintaan masyarakat pada situs purbakala dan meramaikan dengan aktivitas seni. Mereka sengaja menggelar acara di kompleks situs purbakala untuk ajang pertemuan bagi para seniman dan pegiat budaya. Tujuannya agar situs purbakala tak hanya menjadi tujuan wisata dan tempat ibadah semata, tetapi juga menjaga nilai situs purbakalanya.
Berbagai pentas seni di gelar di acara ini mulai dari pementasan tari kontemporer, tari daerah, musikalisasi puisi, teater, aksi teatrikal, jathilan, topeng ireng, hadrah, salawatan, improvisasi musik, dan teater tari.
“Kami sengaja menggabungkan seniman profesional dan komunitas seni pedesaan,” ujarnya.
Pementasan seni dengan nama Panggung Aksobya di plataran Candi Borobudur ini menjadi salah satu daya tarik acara. Pentas ini dilakukan setiap malam selama acara berlangsung. Acara ini menjadi oase yang menyejukkan, apalagi acara digelar di tengah heningnya malam. Mereka menggelar 40 paket pementasan, seminar dan workshop di Museum Samudera Raksa di kompleks Borobudur dengan berbagai tema. Mulai dari spiritualitas, budaya, arkeologi, lingkungan dan ekonomi kerakyatan.
Konsep acara serupa pernah diselenggarakan di komplek Candi Soko Surakarta delapan tahun lalu dan Candi Penataran di Blitar Jawa Timur. “Di Candi Soko tiap awal tahun, sedangkan di Penataran tiap purnama,” kata Ciptono.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM