TEMPO.CO, Bandung - Ratusan buruh di Bandung ikut merayakan Hari Buruh Sedunia pada hari ini di depan Gedung Sate. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah merevisi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 17/2005 tentang Komponen Kebutuhan Hidup Layak. Buruh meminta penambahan sejumlah komponen baru, termasuk menambah 46 item komponen yang sudah tercantum dalam peraturan menteri itu.
Ketua DPD SBSI 1992 Ajat Sudrajat mengatakan komponen yang ditambahkan antara lain adalah biaya televisi, pulsa telepon, pembelian ikat pinggang, hingga penambahan hitungan komponen beras dari 10 menjadi 12 kilogram. "Ada perbaikan mutu dan kualitas," kata Ajat di Bandung, 1 Mei 2012.
Selain itu, seperti elemen buruh lainnya, mereka juga menuntut 1 Mei dijadikan libur nasional. Ajat mengatakan, sudah saatnya pemerintah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Indonesia sebagai pengakuan kontribusi buruh dan pekerja untuk Indonesia. "Semua masyarakat dunia mengakui, kenapa Indonesia tidak," kata dia.
Desakan senada juga dilontarkan oleh Konfederasi Serikat Nasional Jawa Barat. Juru bicara KSN, Hermawan mengatakan, tanggal 1 Mei merupakan momentum perlawanan kaum buruh. "Kita jadikan hari ini momentum karena masih banyak penindasan yang terjadi," kata dia.
Di lain pihak, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung, dalam siaran persnya yang diteken Ketua Zaky Yamani dan Sekretaris Adi Marsiela menegaskan, posisi jurnalis dalam sistem ketenagakerjaan adalah buruh. "Untuk itu AJI tetap konsisten bersama kaum buruh dan terlibat dalam gerakan buruh Indonesia," ujarnya dikutip dari siaran pers itu.
Sebelumnya, menghadapi aksi unjuk rasa buruh 1 Mei ini, polisi dilarang membawa senjata api dalam pengamanan aksi itu. "Tidak ada yang dipersenjatai, peluru karet, dan gas air mata juga tidak ada," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Rosdiana usai apel pagi pengamanan unjuk rasa di halaman Gedung Sate Bandung, Selasa, 1 Mei 2012.
Polisi sendiri menyiapkan 2.400 personel untuk pengamanan unjuk rasa hari ini. Sebagian menggelar apel persiapan di halaman Gedung Sate Bandung dengan dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Kota Bandung Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso. Aksi buruh ini mengakibatkan kemacetan yang panjang di sekitar Gedung Sate.
AHMAD FIKRI | JULI