TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama penerapan sistem lawan arus atau contra flow di jalan tol dalam kota, sejumlah ruas jalan tol dalam kota tampak lancar.
Pantauan Tempo pada Selasa 1 Mei 2012 pukul 07.00, kebijakan itu cukup membuat arus lalu lintas tol dalam kota menjadi lancar.
Sistem lawan arus ini membolehkan pengguna jalan tol menggunakan lajur arus berlawanan sejak memasuki Km 3 di tol dalam kota dari Cawang ke arah Semanggi, atau tepatnya di depan Bank Bukopin.
Kebijakan ini merupakan kerja sama Polda Metro Jaya dengan Jasa Marga selaku pengelola jalan tol untuk mencairkan kemacetan di JTDK yang terjadi setiap hari pada jam pulang kantor.
Penerapan rekayasa itu dilakukan dengan mengambil satu lajur tol dalam kota dari arah Grogol menuju Cawang. Sistem rekayasa berlaku mulai pukul 06.00-10.00 dengan membolehkan kendaraan yang menuju Semanggi memasuki lajur berlawanan hingga Km 7, atau tepatnya di depan gedung LIPI.
Pengguna jalan tol yang hendak menuju Slipi atau Grogol bisa keluar dari sistem contra flow di Km 8 atau tepatnya di depan Hotel Sultan.
Dua petugas polisi dikerahkan di setiap pergeseran arus untuk mengatur kendaraan yang memasuki lajur lawan arus atau yang keluar dari lajur lawan arus.
Pengamatan Tempo, lebih banyak kendaraan yang menuju arah Semanggi. Akibatnya, jelang pintu keluar Semanggi, kepadatan lalu lintas masih terjadi.
Dari arus sebaliknya yaitu Grogol menuju Cawang juga mengalami kepadatan, padahal biasanya cukup lancar. Namun laju kendaraan tidak tersendat dan pengguna jalan tol masih bisa melewati tol dengan kecepaan sekitar 40 Km per jam.
DIMAS SIREGAR
Berita Terkait:
Ini Lokasi Sistem Lawan Arus Jalan Tol
Pengamat: Contra Flow Berbahaya dan Tidak Efektif
Kapolda: Contra Flow Belum Bisa Diterapkan Maret
Royke Ungkap Syarat Contra Flow
Polisi Gandeng Dinas Perhubungan Kaji Wacana Contra Flow
DKI Kembali Kaji Konsep Contra Flow