TEMPO.CO, Banyumas - Asep Kurniawan, siswa Kelas VI SDN Sikapat Kecamatan Sumbang, Banyumas, tampak tak begitu ceria hari ini, Rabu, 2 Mei 2012. Ia paham betul, hari ini merupakan Hari Pendidikan Nasional. Malangnya, tak ada perayaan di sekolahnya. Asep dan teman-temannya membersihkan ruang kelasnya yang tergenang air.
“Sudah lama kami ingin belajar di ruang kelas ini lagi,” kata Asep sambil menenteng sapu lidi untuk membuang air di dalam kelasnya.
Asep mengaku sedih tempatnya belajar kini bagaikan kandang kambing. Sejak Januari 2012, atap kelasnya terbang terbawa angin puting beliung. Hingga kini, atap kelas itu belum diperbaiki sehingga air hujan yang turun setiap hari membuat ruang kelas penuh air.
Harapannya sederhana saja. Di Hari Pendidikan Nasional ini, ia ingin sekolahnya kembali tegak berdiri agar ia bisa belajar dengan tenang.
Lestari Uji Sulistyowati, guru sekolah itu, mengatakan rusaknya ruang kelas membuat ia terpaksa memindahkan tempat belajar mengajar di pindah ke rumah warga. “Ada 51 siswa yang kami pindahkan ke rumah warga,” katanya.
Ia mengatakan anak didiknya terpaksa menulis di lantai. Sempitnya rumah warga itu juga membuat siswanya harus berdesak-desakan. Suasanya panas dan gerah. “Tentu membuat belajar siswa tidak konsentrasi,” katanya.
Sutarno, Kepala Sekolah SDN 2 Sikapat, mengatakan ada empat ruang kelas yang rusak. “Kami sudah mengajukan usulan bantuan perbaikan, kemungkinan bulan ini sudah disetujui,” katanya.
Ia mengatakan, perbaikan ruang kelas yang rusak diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 257 juta. Agar tidak rusak lagi, Sutarno sudah memilih hari yang tepat sesuai penanggalan Jawa untuk memulai perbaikan sekolah.
Suliyah, warga yang menyediakan ruamahnya untuk dijadikan ruang kelas, mengaku sedih melihat kondisi sekolah itu. “Saya nelangsa melihat anak-anak tak bisa belajar dengan tenang,” katanya.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki ruang kelas yang rusak tersebut. Di hari pendidikan ini, ia ingin anak-anak tetap semangat belajar demi masa depan bangsa yang lebih baik.
ARIS ANDRIANTO