TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 2 triliun pada tahun ini. "Dalam rencana kami, pada semester satu tahun ini akan menerbitkan obligasi perseroan," ujar Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN, Rabu, 2 Mei 2012.
Dia mengatakan, obligasi ditawarkan dengan tingkat bunga tetap. Surat utang yang diterbitkan perusahaan milik negara ini telah mendapatkan peringkat dari dua lembaga. Pemeringkat Efek Indonesia memberikan peringkat idAA, sedangkan Fitch Rating Infonesia memeringkat AA(idn).
Menurut dia, bunga obligasi yang ditawarkan ada di kisaran 7,25 hingga 8 persen. Obligasi ini merupakan tahap pertama dari total obligasi senilai Rp 4 triliun. Di lain pihak, obligasi tahap kedua akan diterbitkan jika kondisi pasar memungkinkan.
BTN menunjuk tiga sekuritas sebagai penjamin pelaksanaan emisi, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT CIMB Securities Indonesia. "Obligasi ini merupakan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I di tahun ini," katanya.
Seluruh dana hasil penjualan obligasi akan digunakan sebagai sumber pembiayaan perumahan yang menjadi bisnis utama perusahaan. "Kami sedang berupaya memperkuat struktur pendanaan yang mendukung bisnis utama perseroan, khususnya memperoleh dana jangka panjang."
Diakuinya, BTN memiliki jejak rekam yang baik di pasar modal. Ini terbukti dengan keberhasilan menerbitkan obligasi sejak 1989 dan tidak pernah mengalami gagal bayar.
Obligasi BTN yang masih outstanding sekitar Rp 5,45 triliun. "Dengan obligasi tahun ini, maka total obligasi yang telah diterbitkan kami sebanyak Rp 9,3 triliun," tutur dia.
Jika tidak ada halangan, obligasi BTN akan dicatatkan di Bursa efek Indonesia pada 6 Juni mendatang. Di kuartal pertama 2012, perseroan tumbuh signifikan. Aset bertumbuh 30 persen, Dana Pihak Ketiga tumbuh 33,67 persen, kredit dan pembiayaan 24,51 persen, laba bersih naik 27,66 persen, non-performing loan 2,22 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 16,89 persen, pendapatan bunga bersih (NIM) 5,93 persen, dan tingkat pengembalian per ekuitas (ROE) 17,19 persen.
SUTJI DECILYA