TEMPO.CO, Madiun - Video mesum beradegan hubungan intim pria dan wanita dewasa beredar di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Perempuan dalam video tersebut disebut-sebut mirip putri dari seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Madiun.
Video berformat 3gp berdurasi 3 menit 27 detik ini beredar luas di wilayah Madiun, terutama di desa asal keluarga anggota DPRD tersebut, yaitu di Dusun Mundu, Desa/Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. File video bernama Asli Mundu itu beredar luas melalui telepon seluler warga desa setempat.
Wanita dalam video yang direkam dengan kamera ponsel itu diduga warga desa setempat berinisial R. “Wajahnya mirip dengan dia (R),” ujar salah satu warga Desa Gemarang yang enggan disebut namanya, Kamis, 3 Mei 2012.
Menurut dia, wanita tersebut mirip putri dari tokoh masyarakat setempat yang juga anggota Komisi Bidang Pemerintahan DPRD Kabupaten Madiun, Suprapti. Selain dari ciri-ciri fisiknya, ciri khas lain terlihat dari gelang emas yang dikenakan di pergelangan tangan kiri wanita tersebut. “Saya yakin itu dia (R). Terlihat dari wajah dan gelang yang dikenakannya,” kata warga yang lain.
R merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dan usianya diperkirakan lebih dari 30 tahun. Ia pernah menikah dan dikaruniai satu anak, tetapi sudah tidak tinggal serumah dengan suaminya. Sejak video itu beredar, menurut warga, R sudah tidak terlihat di desa setempat. Menurut warga, R sudah diungsikan ke luar kota.
Suprapti membantah jika wanita dalam video itu anaknya. “Dia bukan anak saya,” kata politikus Partai Demokrasi Kebangsaan saat dikonfirmasi di gedung DPRD Kabupaten Madiun.
Ia juga mendengar gunjingan di masyarakat kalau wanita dalam video itu disebut-sebut anak dari salah satu tokoh masyarakat di Desa Gemarang. “Memangnya hanya saya yang tokoh masyarakat di Gemarang?” ia balik bertanya.
Suprapti mengaku sudah pernah melihat video tersebut dan ada tiga versi nama file video dengan adegan gambar yang sama. File video pertama kali bernama Kediri 2. Lalu berubah jadi Asli Kediri, dan terakhir kali berubah lagi jadi Asli Mundu.
Menanggapi beredarnya video asusila ini, Kepolisian Resor Madiun masih melakukan penyelidikan. “Sudah dua pekan ini kami mengetahuinya dan masih diselidiki siapa pria dan wanita dalam video itu serta siapa yang mengedarkannya,” ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Polisi Edi Susanto.
Kepolisian belum memanggil pemeran wanita maupun pihak keluarga Anggota DPRD yang disebut-sebut terkait dalam video ini untuk diklarifikasi.
ISHOMUDDIN