TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis, 3 Mei 2012 ini, memimpin langsung upacara pemakaman kenegaraan Endang Rahayu Sedyaningsih di San Diego Hills, Karawang. Terpaan panas terik di tengah ribuan orang yang mengantar kepergian mantan Menteri Kesehatan ini tak mengurangi rasa haru.
Sekitar pukul 11.15, liang lahat bagi jenazah ibu tiga anak ini mulai ditutup. Presiden menyerok tanah pertama kali untuk melepas kepergian Endang. Penimbunan liang lahat pun dilanjutkan oleh keluarga dan petugas. Seusai tabur bunga, Presiden menyampaikan kesan-pesannya tentang sosok menteri yang tetap bekerja keras walau sudah diagnosis kanker stadium 4 ini.
"Harus kita akui bahwa almarhumah telah memberikan begitu banyak jasa kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Marilah kita lanjutkan pengabdian beliau dengan tindakan nyata, khususnya dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia," kata Yudhoyono dalam sambutannya seusai peletakan batu nisan.
Selama menjabat sebagai Menteri Kesehatan 2009-2012, Yudhoyono menyebutkan Endang banyak menggagas program pembangunan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di tengah sakit yang dideritanya, beliau tetap bekerja keras tanpa kenal lelah dan menyerah.
Almarhumah memimpin program reformasi kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi penyakit menular, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengurangi persentasi gizi buruk di seluruh pelosok Tanah Air. "Reformasi kesehatan yang dipimpinnya adalah bagian dari visi besar almarhumah bagi pemenuhan tujuan pembangunan milenium 2015 melalui peningkatan derajat kesehatan seluruh masyarakat," kata dia.
Presiden memuji Endang sebagai sosok bertanggung jawab tinggi. Bahkan, hingga akhir hayatnya, saat Endang sedang berjuang untuk mengatasi penyakit, semangat, ketekunan, dan kerja keras tetap diperlihatkan istri dr Reanny Mamahit ini. "Termasuk mengunjungi daerah-daerah dan bertemu rakyat," kata Yudhoyono.
ARYANI KRISTANTI