TEMPO.CO, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk menyatakan siap untuk melunasi separuh utang yang dimilikinya tahun ini. Anak usaha Bumi Plc itu akan membayar setengah dari total utang pinjaman per 31 Desember 2011 sebesar US$ 3,85 miliar.
Komisaris Utama Bumi Plc, Samin Tan, mengatakan induk usaha akan segera merestrukturisasi utang-utang anak usaha, termasuk satu di antaranya adalah PT Bumi Resources. "Pasti," kata Samin di sela Rapat Umum Pemegang Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk di Jakarta, Kamis, 3 Mei 2012.
Menurut Samin, pelunasan setengah utang Bumi Resources akan dilakukan secepatnya pada 2012. Ini pun akan dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya penjualan aset serta penggunaan kas anak usaha Bumi Plc.
Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2011, Bumi Resources memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 69,09 juta. Adapun laba bersih yang diperoleh tahun lalu mencapai US$ 220,52 juta.
Di dalamnya tercatat utang jangka panjang perusahaan pertambangan milik Bakrie ini sebanyak US$ 3,01 miliar. Pinjaman Bumi Resources paling besar berasal dari China Investment Corporation (CIC).
Pada 18 September 2009, CIC melalui anak usahanya, Country Forest Limited, memberikan pinjaman sebesar US$ 1,9 miliar kepada Bumi Resources. Pinjaman itu terdiri atas tiga seri, yaitu fasilitas Commitment A sebesar US$ 600 juta yang akan jatuh tempo dalam waktu empat tahun, fasilitas Commitment B US$ 600 juta dengan jatuh tempo lima tahun, dan fasilitas Commitment C sebesar US$ 700 juta dengan jatuh tempo enam tahun sejak tanggal penarikan pinjaman.
Untuk pinjaman ini, perusahaan pun menjaminkan saham-saham di sejumlah anak usaha, yaitu PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources, dan the original guarantors milik perusahaan dan original subsidiary guarantors.
Jumlah utang kepada CIC pun telah berkurang menjadi ke posisi US$ 1,3 miliar. Menurut sumber Tempo di lingkungan perusahaan itu, tahun ini Bumi Resources akan membayar setengah dari total utang ke CIC, yaitu sebesar US$ 600 juta.
Dia mengatakan Bumi Resources tidak dapat membayar seluruh utang ke CIC sekaligus. "Itu tidak dapat dipercepat. Masih menunggu perubahan-perubahan," kata sumber itu.
Bumi Plc berencana membayar utang Bumi Resources dengan menjual aset. Sumber itu mengatakan, sebesar 20 persen yang dimiliki Bumi Resources di PT Bumi Resources Minerals Tbk akan dijual. Rencana penjualan saham emiten berkode BRMS ini banyak diminati oleh sejumlah perusahaan di berbagai negara. Negara yang berminat antara lain Eropa dan Cina. Transaksi penjualan saham ini diprediksi akan dilakukan pada kuartal ketiga tahun ini.
Nilai penjualan saham BRMS itu diperkirakan mencapai US$ 400-500 juta. Saat ini, perusahaan pun tengah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak. "Yang berminat banyak. Sekarang baru bicara. Beresin satu-satu dulu," ujarnya.
SUTJI DECILYA