TEMPO.CO, Harare — Jaksa Zimbabwe, Kamis, 3 Mei 2012, membatalkan dakwaan terhadap tiga perempuan yang diduga memperkosa pria. Semula, ketiga perempuan tersebut dituduh memaksa para pria yang menumpang mobil mereka untuk memperoleh sperma yang akan digunakan untuk ritual perdukunan.
“Bukti DNA menyatakan mereka tidak bersalah,” kata pengacara ketiga terdakwa, Dumisani Mthombeni. “Polisi telah menahan orang tak bersalah. Tapi jaksa memperlambat persidangan karena mereka tak punya bukti.”
Sophie dan Netsai Nhokwara, dua bersaudara berusia 26 dan 24, serta Rosemary Chakwizira, 28 tahun, ditangkap Oktober lalu. Polisi menuding mereka setelah menemukan 31 kondom di dalam sepatu bot yang berada di mobil mereka. Sebelumnya, beberapa insiden pemerkosaan terhadap laki-laki yang telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir.
Bersama ketiga perempuan tersebut, turut disidangkan Thulani Ngwenya, pacar salah seorang gadis. Mereka disangka memaksa 17 pria yang melapor ke polisi. Namun hasil DNA menunjukkan sperma dalam kondom bekas berbeda dengan sperma para korban.
Tapi Netsai Nkokwara dan Chakwizira tetap dijerat pengadilan dengan tuduhan sebagai pelacur. Mereka pun dihukum denda. Mthombeni menegaskan kliennya akan menuntut polisi atas tuduhan ngawur ini. Setuju.
ASIAONE | SITA PLANASARI A.