TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika mengatakan kader yang berada dalam kubu Ketua Umum Anas Urbaningrum tidak bakal memberi sokongan apa pun terhadap Angelina Sondakh, tersangka suap Wisma Atlet Palembang dan proyek universitas. Namun secara kelembagaan, Partai berlambang Mercy itu siap memberi bantuan hukum kepada Angie, sapaan akrab Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat nonaktif itu.
"Tim sukses (Anas) itu kan sudah lama, tidak ada urusan lagi, kami sekarang bersatu," kata dia saat dihubungi melalui telepon selulernya Jumat, 4 Mei. "Demokrat intinya siap memberi bantuan hukum seperti menyediakan pengacara," kata dia.
I Gede menegaskan kunjungan petinggi Demokrat penyokong Anas ke tahanan Angie di KPK Rabu lalu, tidak bisa diartikan sebuah bentuk dukungan tim sukses. "Ini hanya bentuk pertemanan saja," ucap dia.
Sejumlah petinggi Partai Demokrat menjenguk kolega mereka Angie di tahanan KPK Rabu lalu. Mereka adalah Wakil Sekretaris Jenderal Saan Musthofa serta dua Ketua Demokrat seperti Gede Pasek Suardika dan Umar Arsal. Mereka dikenal dekat dengan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum yang belakangan disebut-sebut terlibat kasus proyek Gedung Olahraga di Bukit Hambalang, Bogor. Angie sudah sepekan ditahan di sel KPK.
Menurut I Gede pembesuk Angie juga dilakukan oleh kader Demokrat yang bukan pendukung Anas dalam Kongres 2010. Ia tak menyebut secara terperinci siapa saja mereka. Salah satunya mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budi Santoso. "Jadi ini murni sekadar menjenguk," kata dia.
Ia mengaku belum tahu siapa lagi yang bakal membesuk Angie, termasuk apakah Anas akan ikut berkunjung. Ia berdalih sedang sibuk di daerah pemilihannya di Bali. "Saya belum ngobrol dengan Pak Anas," ucap dia.
Ia mempersilakan KPK untuk mengusut tuntas kasus yang membelit kader Demokrat. Namun ia meminta agar pengusutan dilakukan sesuai dengan penegakan hukum dan tidak sewenang-wenang. "Bukan karena agenda setting dari peradilan opini," ujar dia.
TRI SUHARMAN