TEMPO.CO, Atlanta - General Electric Co (GE) mengumumkan telah mengikat kerja sama dengan perusahaan asal Cina, XD Electric Co. Perusahaan listrik yang berbasis di Amerika Serikat itu telah setuju membeli 15 persen saham XD.
Langkah ini adalah upaya GE memasuki pasar transmisi dan distribusi listrik di Cina, yang tumbuh dengan cepat. "Ini adalah permulaan dari sebuah hubungan penting antara dua perusahaan dan produk yang saling melengkapi dan sebuah komitmen untuk teknologi," kata Presiden dan Chief Executive General Electric untuk Bisnis Energi Digital, Bob Gilligan, seperti dikutip BBC, Selasa, 8 Mei 2012.
Pemerintah Cina memang berencana memperluas infrastruktur listrik untuk memenuhi permintaan karena ekonomi Cina yang sedang tumbuh. Cina merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. "Hal ini akan meningkatkan kemampuan GE untuk menyediakan transmisi end-to-end dan solusi distribusi serta memperluas kehadiran kami di daerah yang paling cepat berkembang di dunia," kata dia.
GE tidak menyebutkan secara teperinci nilai saham yang mereka bayar untuk XD, tetapi kantor berita Reuters dan Financial Times melaporkan nilai saham itu mendekati US$ 535 juta atau sekitar Rp 4,9 triliun.
Permintaan transmisi listrik dan peralatan distribusi diperkirakan tumbuh dalam beberapa tahun mendatang. Hal itu didorong oleh pembangunan dan perkembangan ekonomi. Di negara dengan ekonomi yang berkembang, seperti Cina dan India, akan banyak pergerakan dari desa ke kota. Maka energi akan semakin dibutuhkan.
Selain itu, ada juga dorongan untuk mengembangkan daerah pedesaan dan pedalaman. Jadi diharapkan akan ada lebih banyak permintaan untuk listrik dan kebutuhan peralatan yang memadai untuk pengiriman dan distribusi. Pada saat yang sama, negara maju banyak juga yang mencari cara untuk meningkatkan sistem distribusi mereka.
Kedua perusahaan mengatakan kerja sama ini akan memastikan mereka mampu mendapatkan keuntungan besar seiring peningkatan permintaan global.
BBC | EKA UTAMI APRILIA