TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mendukung proses pengalihan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya menjadi perguruan tinggi negeri. Saat ini proses peralihan sedang dikaji bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Kementerian Keuangan.
"Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga kami libatkan untuk memberikan fatwa terkait perpindahan aset," kata Purnomo ketika meresmikan Gedung Technopark (taman teknologi) di kampus UPN Veteran Surabaya, Rabu, 9 Mei 2012.
Menurut Purnomo, setelah menjadi perguruan tinggi negeri, maka seluruh aset universitas yang saat ini milik Kementerian Pertahanan akan beralih menjadi aset Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purnomo berharap proses peralihan segera dilakukan dengan cepat dan transparan sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian bagi negara. "Saat ini dalam tahap disinkronkan, di antaranya mengenai status kepemilikan harus dijelaskan," ujarnya.
Di sisi lain, terkait peresmian taman teknologi untuk teknologi tepat guna milik UPN Veteran Surabaya, Purnomo berharap kehadiran gedung beserta fasilitasnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Tidak hanya untuk kepentingan UPN, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat secara umum.
"Ini harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, bisa diaplikasikan, karena teknologi tepat guna itu tidak boleh muluk-muluk,” ucap Purnomo.
Acara peresmian juga diisi pameran beberapa teknologi tepat guna karya mahasiswa UPN. Di antaranya adalah mesin pembuat pupuk granul, mesin pengolah tepung ikan, bioetanol, tempe, jagung, pencacah kemiri, penggiling dan pengupas biji kopi, penyerut serat nanas, pembuat abon ikan, serta mesin penjernih air siap minum.
Rektor UPN Veteran Surabaya, Teguh Soedarto, menjelaskan beberapa mesin tepat guna karya mahasiswanya bahkan telah digunakan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. "Mesin pengolah tepung dan pembuat abon ikan sudah kami berikan dan latihkan di Bangkalan, Bondowoso, Madiun, dan Situbondo," tutur Teguh.
Melalui Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, mesin pengupas biji kopi dan penghancur kopi juga telah diberikan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Phakphak, Sumatera Utara, dan Kabupaten Dairi, Sumatera Barat.
FATKHURROCHMAN TAUFIQ