TEMPO.CO, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 5,7 triliun selama empat bulan pertama 2012. Dengan demikian, secara keseluruhan total penyaluran KUR BRI mencapai Rp 44,9 triliun.
"Hingga akhir 2012 targetnya Rp 55 triliun," ujar Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BRI Djarot Kusuma Yakti di Gedung BRI, Rabu, 9 Mei 2012.
Djarot menjelaskan, total penerima KUR BRI telah mencapai 5,8 juta orang. Hingga April 2012, masih tersisa 2 juta nasabah yang masih terikat KUR, sisanya telah melunasi kredit. Adapun nasabah yang naik peringkat dari KUR ke segmen kredit retail atau komersial mencapai 550 ribu nasabah. Rasio kredit bermasalah KUR sendiri tercatat masih aman di kisaran 2,7 persen.
Guna meningkatkan monitoring KUR, BRI bersama Askrindo dan Jamkrindo hari ini melansir kerja sama penggunaan teknologi informasi penjaminan yang terintergrasi. "Teknologi informasi dapat membantu aktivitas, sehingga proses pengelolaan penjaminan, klaim, pelaporan sampai dengan pengumpulan data untuk penentuan kebijakan bisa dilakukan secara cepat dan akurat," ujar Djarot.
Melalui aplikasi berbasis teknologi informasi, Djarot berharap potensi human error bisa lebih kecil bahkan nol persen.
Direktur Pengembangan Perusahaaan Umum Jamkrindo, Bakti Prasetyo mengungkapkan sekitar 80 persen penjaminan KUR Jamkrindo untuk KUR BRI. Pada 2011, total penjaminan KUR untuk BRI mencapai Rp 18 triliun. Adapun hingga April 2012, realisasinya mencapai Rp 4 triliun. Hingga akhir 2012, target penjaminan KUR BRI mencapai Rp 15 triliun.
Direktur Teknik dan Operasional Askrindo, Didiet S. Pamungkas, menjelaskan total penutupan penjaminan KUR nasabah BRI yang dilakukan Askrindo sejak 2007 hingga triwulan 1 2012 telah mencapai Rp 19,8 triliun.
MARTHA THERTINA