TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumpulkan data tagihan listrik kantor-kantor perusahaan milik negara. “Tujuannya efisiensi penggunaan listrik untuk menghemat BBM,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, di Kantor Kementerian Perekonomian, Selasa 8 Mei 2012 kemarin.
Pengumpulan data ini dilakukan selama sepekan. “Saya sudah memerintahkan deputi-deputi untuk mengumpulkannya,” kata Dahlan. Menurut dia, data sudah ada di komputer perusahaan. “Tinggal ambil.”
Dia menuturkan, efisiensi listrik di pagi hari tidak banyak menyumbang penghematan. Efisiensi lebih tepat dilakukan pada pukul 16.00 sampai pukul 22.00. Pada jam tersebut terjadi lonjakan penggunaan listrik.
Untuk itu, Kementerian menghimbau untuk membatasi penggunaan listrik pada malam hari. Misalnya, kata Dahlan, lampu penerangan jalan tol menggunakan solar cell atau tenaga matahari. Sedangkan kantor-kantor BUMN lebih banyak mengkonsumsi listrik di pagi hari.
Kebijakan penghematan penggunaan listrik telah dilakukan PT Pertamina (Persero) sejak 2008. “Penurunan pemakaian listrik 5 persen tiap tahun,” kata juru bicara Pertamina, Mochamad Harun, kemarin.
Program penghematan listrik di perusahaan minyak negara itu masuk dalam salah satu indikator keberhasilan atau key performance indicator (KPI). Penghematan tidak hanya dilakukan di kilang-kilang minyaknya tetapi juga di semua kantor Pertamina.
Harun mencontohkan, temuan Pertamina pengganti freon penyejuk ruangan (air conditioner/AC) “musicool” dari hidrokarbon mampu menghemat penggunaan listrik. “Hemat sampai 25 persen dibandingkan AC biasa.”
Anggota DPR Komisi Energi, Satya W. Yudha, mengatakan, kebijakan pemerintah mewajibkan kendaraan dinas mengkonsumsi BBM non-subsidi tak akan mengurangi anggaran secara signifikan. Program ini justru akan membuat anggaran pemerintah membengkak. "Memang volume konsumsi BBM bersubsidi turun, tapi biaya akan tetap naik karena harga BBM non-subsidi dua kali lipat harga BBM bersubsidi," ujar politikus dari Partai Golkar kemarin.
ALI NY | SUNDARI | NUR ALFIYAH
Bisnis Terpopuler
Terungkap, Penyebab Merpati MA 60 Jatuh di Papua
Bos Femina Tuntut Citibank
Prudential Operasikan Perusahaan Pengelola Aset
General Electric Gandeng Perusahaan Listrik Cina
Dahlan Kumpulkan Tagihan Listrik Kantor BUMN
Dahlan Minta Pertamina Tak Beli Minyak ke Pedagang
Dividen Newmont Mampir ke Rekening Bumi Resources
Jam Dagang Bursa Tunggu Penyatuan Zona Waktu
Kementerian Komunikasi Bagi-Bagi 10 ribu Radio
Soal Newmont, BPK Dituding Lampaui Batas Wewenang