TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk sedang bekerja sama dengan semua gubernur di Sumatera untuk pembangunan jalan tol. “Telah dibuat daftar proyek potensial di Sumatera,” kata Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman, ketika ditemui seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rabu, 9 Mei 2012.
Adityawarman mengatakan Jasa Marga telah bekerja sama dengan Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Lampung pada pertengahan Februari 2012. Sementara Aceh dan Bengkulu belum dijajaki kerja sama. Sedangkan Kepulauan Riau dan Bangka Belitung tidak dibangun karena terpisah dari pulau utama.
Sejumlah ruas jalan tol yang potensial, kata Aditya, antara lain Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (60 kilometer), Medan-Binjai (16 kilometer), Pekanbaru-Kandis-Dumai (136 kilometer), Kayu Agung-Palembang-Betung (137 kilometer), dan Padang-Sicincin (27 kilometer).
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan bersama Jasa Marga dan pemerintah provinsi seluruh Sumatera berencana membangun tol sepanjang 1.000 kilometer. Proyek ini mendesak karena menjadi salah satu solusi untuk percepatan pembangunan daerah. Pendataan proyek ini dilakukan mulai 2012 hingga 2014.
Sedangkan proyek sembilan jalan tol di Jawa-Bali sudah dalam tahap pengerjaan. Menurut Aditya, dua ruas sebagian sudah beroperasi di tahun 2011, yakni Semarang-Solo Seksi 1: Semarang-Unggaran (11,3 kilometer) sejak 12 November 2011 serta ruas tol Surabaya-Mojokerto seksi 1A: Waru-Sepanjang (2,3 kilometer) sejak 5 September 2011. Total Semarang-Solo 75,7 kilometer dan Surabaya-Mojokerto 36,3 kilometer.
Sedangkan lima ruas proyek lain mulai dibangun tahun ini. Lima ruas yang sedang dalam tahap konstruksi adalah Gempol-Pasuruan 34,15 kilometer, Gempol-Pandaan (13,6 kilometer), Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua (8,12 kilometer), JORR W2 Utara (7,7 kilometer), dan Bogor Ring Road seksi 2A (2 kilometer). Sedangkan Kunciran-Cengkareng (15,2 kilometer) dan Serpong-Kunciran (11,2 kilometer) dalam tahap pembebasan lahan. “Semoga tahun ini bisa selesai,” kata Adityawarman.
SUNDARI