TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti, membenarkan adanya pesawat penerbang komersial Sukhoi Superjet-100 yang hilang kontak usai terbang dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.50 siang tadi. Tetapi pihaknya belum mendapatkan data detail siapa saja yang termasuk dalam pesawat tersebut. "Ada sekitar 40 orang penumpang termasuk jurnalis," kata Herry saat dihubungi Tempo, Rabu 9 Mei 2012.
Menurut Herry, penerbangan komersial ini diadakan atas undangan pihak Sukhoi untuk mengenalkan pesawat baru. "Jika ada pesawat baru, dia pasti mengundang," kata dia.
Herry menjelaskan saat ini pesawat tersebut masih dalam pencarian. "Kami belum tahu penyebabnya, jangan menduga-duga dululah," kata Herry menjelaskan.
Seperti diketahui, pesawat komersial Sukhoi Superjet L100 hilang dari pantauan radar usai lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma pukul 14.30 WIB. Kepala Sub-Dinas Penerangan Umum TNI AU, Kolonel Penerbang Agung Sasongko Jati, mengatakan masih mencari keberadaan pesawat itu.
"Saya belum tahu persis perkembangan terakhir, tapi data yang saya dapat di dalam pesawat tersebut terdapat 46 orang," katanya di Jakarta, Rabu 9 Mei 2012 sore ini.
Menurut dia, penerbangan sipil itu memiliki misi memperkenalkan kepada khalayak Indonesia tentang performansi pesawat terbang produksi pabrikan Sukhoi dari Rusia. Superjet L100 Sukhoi itu mendapat izin lepas landas untuk joyflight kepada para jurnalis dan pebisnis kedirgantaraan nasional.
Pesawat superjet L100 Sukhoi merupakan pesawat jet komersial pertama produksi pabrikan Sukhoi Rusia yang mendapat sertifikasi FAA (Federation Aviation Associatin) dari Amerika Serikat dua tahun lalu. Pesawat ini sekelas Boeing 737 seri 400 dan dijagokan oleh Sukhoi untuk pasar Asia Pasifik.
ARYANI KRISTANTI
Berita terkait
Sukhoi Hilang, Lanud Halim Siapkan Posko Pintu 7
8 Penumpang Sukhoi Warga Rusia
Sukhoi L100 Hilang dari Radar Masih Dicari
Pesawat Sukhoi L100 Hilang dari Radar