TEMPO.CO, Bandung - Dua direksi PT Dirgantara Indonesai nyaris ikut penerbangan joy flight Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, kemarin. ”Ada beberapa orang yang tadinya mau ikut pesawat, tapi nggak jadi,” kata Asisten Direktur Administrasi Bidang Pembinaan Komunikasi PT Dirgantara Indonesia, Sonny Saleh Ibrahim, saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Mei 2011.
Di antara daftar undangan penerbangan joy flight itu Direktur Teknologi dan Pengembangan Andi Alisjahbana dan Direktur Teknologi dan Pengembangan Bisnis Dita Ardonni Jafri. Satu-satunya yang ikut penerbangan itu akhirnya hanya Kepala Divisi Bisnis, Direktorat Aerostructure Kornel M. Sihombing. Kornel kebetulan perwakilan PT Dirgantara yang tengah merintis kerja sama dengan Sukhoi.
Sonny mengatakan pihaknya sudah mengetahui rencana joy flight itu sejak seminggu lalu. Kehadiran sejumlah petinggi PT Dirgantara itu sehubungan dengan penjajakan kerja sama. ”Kami melihatnya penjualan Sukhoi Superjet ke Indonesia ini neraca perdagangan akan berat ke Rusia, sehingga kami coba ngambil (peluang itu),” kata dia.
Pembicaraan itu sudah dirintis sejak dua tahun lalu. PT Dirgantara Indonesai waktu itu menawarkan diri untuk mengerjakan pembuatan sejumlah komponen pesawat sipil produk pertama Sukhoi itu. “Kornel itu menegosiasi, dan salah satu undangan,” kata Sonny.
Tawaran itu mendapat lampu hijau dari Sukhoi, hanya belum ada pembahasan detail soal kerja sama bisnis itu. Pihaknya, kata Sonny, membidik pekerjaan komponen sayap pesawat sipil itu, dengan alasan PT Dirgantara kuat di pengerjaan komponen itu.
Dihubungi terpisah, Dita mengatakan, baru tahu dari sekretarisnya jika dia ikut diundang penerbangan itu. ”Saya terlambat terima SMS dari sekretaris saya, jadi saya nggak tahu ada undangan joy flight,” kata dia. ”Pak Andi terlambat 15 menit di Halim (sebelum pesawat terbang).”
Menurut Dita, soal kerja sama dengan Sukhoi itu sudah dirintis sejak Indonesia membeli pesawat militer pabrikan pesawat asal Rusia itu. Pihaknya membidik perawatan pesawat. Hanya, pembicaraan itu baru tahap awal. PT Dirgantara berencana menggandeng mitra Sukhoi di Italia untuk membangun service center.
AHMAD FIKRI