Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Eropa Memburuk, Yield SUN Tertekan Naik  

image-gnews
(dari kiri) Komisaris Utama PT. PLN, Alhilal Hamdi, Direktur Utama PT. PLN, Fahmi Mochtar dan Wakil Direktur PT. PLN, Rudiantara, usai acara Public Expose Penerbitan Obligasi PT. PLN (Persero) di Jakarta, (02/12). Penawaran Obligasi PLN X tahun 2009
(dari kiri) Komisaris Utama PT. PLN, Alhilal Hamdi, Direktur Utama PT. PLN, Fahmi Mochtar dan Wakil Direktur PT. PLN, Rudiantara, usai acara Public Expose Penerbitan Obligasi PT. PLN (Persero) di Jakarta, (02/12). Penawaran Obligasi PLN X tahun 2009
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurva yield obligasi pemerintah (IPBA-IGYSC) kembali tertekan naik pada perdagangan Rabu, 9 Mei 2012 kemarin, seiring memburuknya kondisi Eropa.

Kenaikan imbal hasil (yield) tercepat terjadi pada tenor panjang (8-10 tahun) dengan kenaikan rata-rata 4,4 basis point (bps), disusul tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,8 bps, dan tenor pendek (1-4 tahun) naik 1,8 bps. Selisih imbal hasil tenor dua tahun dengan sepuluh tahun kembali melemah 3 bps, dari kisaran 163 bps menjadi 166 bps. Pelebaran ini mengindikasikan masih maraknya aksi jual di tenor panjang.

Koreksi harga Surat Utang Negara (SUN) seri benchmark masih terjadi kemarin. Pelemahan justru lebih dalam dari penutupan sebelumnya. Harga SUN seri FR0059 turun 100 bps menjadi 104,0 dan mendorong imbal hasilnya naik 10,23 bps menjadi 6,5766 persen.

Obligasi acuan seri FR0061 harganya turun 83,06 bps menjadi 106,0421, sementara imbal hasilnya naik 10,77 bps menjadi 6,1817persen. Sedangkan seri FR0058 harganya turun 51,97 bps menjadi 114,4021, sementara yield-nya naik 4,35 bps menjadi 6,9208 persen.

Corporate Secretary dari Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing menjelaskan perkembangan di kawasan Eropa yang semakin mengkhawatirkan membuat harga obligasi jatuh sehingga mendorong kenaikan imbal hasilnya.

Ada dua hal yang membuat kondisi Eropa semakin memburuk. Pertama, pemerintah Spanyol yang melakukan bailout bank terbesar ketiga dari ukuran aset, yakni Bankia, memberikan sinyal awal krisis perbankan di Negeri Matador tersebut dan mulai menjadi persoalan serius.

Kedua, para pemimpin Eropa berencana memberikan dana talangan bagi Yunani setelah perkembangan politik di negara itu yang makin memanas. “Kubu oposisi di Yunani dikabarkan berencana menggagalkan kesepakatan penghematan anggaran belanja Yunani,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semakin memburuknya kondisi Eropa membuat credit default swap (CDS) Indonesia untuk tenor lima tahun naik ke level tertingginya dalam tiga bulan terakhir dan menyentuh level 190,66, atau naik 12,16 bps dibanding hari sebelumnya di 178,5.

Indeks obligasi pemerintah yang hanya menghitung pergerakan harganya (GBIX-Clean Price) turun 0,3924 poin (0,3 persen) menjadi 130,6083. Demikian pula indeks obligasi yang menghitung semua potensi imbal hasil (GBIX-Total Return) juga terkoreksi 0,4885 poin (0,27 persen) ke level 179,0227. Sementara indeks yang menghitung perubahan imbal hasil (GBIX-Effective Yield) naik 0,65 persen menjadi 6,0690 persen.

Maraknya aksi jual di pasar sekunder terutama terjadi pada obligasi pemerintah bertenor panjang dan listing-nya enam obligasi korporasi baru, yakni berkelanjutan I BCA Finance 1 Tahun 2012 seri A, B, C dan D. Ditambah lagi dua obligasi korporasi PT Mayora Indah (MYOR04) dan (SMKMYOR02) menjadi faktor pendorong naiknya total volume perdagangan.

Volume perdagangan kemarin naik 40,6 peresn dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 4,9 triliun, sementara frekuensi perdagangan naik 30,2 persen menjadi 431 transaksi. Obligasi pemerintah seri FR0058 masih menjadi obligasi teraktif dengan volume Rp 1,3 triliun dan 131 transaksi, sedangkan obligasi yang listing kemarin, yakni obligasi IV Mayora Indah tahun 2012, menjadi obligasi korporasi teraktif dengan volume Rp 103 miliar dengan transaksi 21 kali.

VIVA B. KUSNANDAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

45 hari lalu

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate


DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

54 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.


Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Logo Waskita. waskita.co.id
Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.


Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Otorita IKN mengkaji skema pembiayaan berupa penerbitan obligasi, sukuk, dan pinjaman untuk mendanai proyek ibu kota baru.
Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

14 November 2023

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.