TEMPO.CO, Tangerang - Sejak dikenalkan pada 2005 lalu, pelanggan yang memasang listrik prabayar terus meningkat. PT PLN (Persero) mencatat saat ini pengguna listrik prabayar sudah mencapai 5 juta.
"Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pelanggan listrik prabayar terbesar di dunia," ujar Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji saat menyaksikan penyambungan listrik prabayar tersebut kepada pelanggan yang ke-5 juta di Desa Klebet, Banten, Kamis, 10 Mei 2012.
Selain Indonesia, negara yang memiliki jumlah pelanggan listrik prabayar adalah Afrika, dengan total sekitar 4 juta pelanggan. Lima juta pelanggan prabayar ini tersebar di seluruh provinsi Indonesia, yang sebagian besar berada di wilayah Jawa dan Bali.
PLN mencatat pelanggan prabayar terbanyak berada di Jawa Barat dan Banten, dengan total 1,6 juta pelanggan. Disusul oleh Jawa Timur dengan 853 ribu pelanggan, Jawa Tengah dan Yogyakarta sebanyak 581 ribu pelanggan, Jakarta-Tangerang 486 ribu pelanggan, dan Bali 216 ribu pelanggan.
Pamudji menuturkan pemasangan listrik baru rumah tangga diutamakan menggunakan listrik prabayar. Tahun ini, PLN menargetkan pemasangan listrik baru minimal untuk 2,5 juta pelanggan. Tetapi, dengan adanya program prabayar, target pemasangan listrik baru diharapkan dapat melampaui target. "Karena tahun lalu bisa mencapai hingga 3,5 juta pelanggan," katanya.
Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin menambahkan, saat ini jumlah pengguna listrik prabayar golongan rumah tangga baru 11 persen dari total 42,5 juta pelanggan rumah tangga. PLN menargetkan pelanggan listrik prabayar ini terus bertambah. "Bukan hanya dari pelanggan baru, tetapi juga dari migrasi pelanggan-pelanggan pascabayar," katanya.
Untuk menarik minat pelanggan pascabayar dan pelanggan rumah tangga besar, PLN menjanjikan akses mudah dalam pembayaran listrik prabayar, yaitu bisa melalui mesin anjungan tunai mandiri dan layanan Internet. "Bisa juga dibeli di penjual, sudah ada sekitar 50 ribu pelaku usaha yang menyediakan pulsa listrik."
PLN sendiri mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 4-5 triliun untuk pemasangan listrik baru. Ia optimistis pelanggan listrik baru bisa bertambah tiap tahunnya. "Jika rata-rata 2,5 juta per tahun, lima tahun lagi bisa mencapai 12,5 juta pelanggan baru."
GUSTIDHA BUDIARTIE
