TEMPO.CO, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Kepolisian RI meminta keluarga penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 untuk mengumpulkan data antemortem (data penumpang sebelum kecelakaan) guna keperluan identifikasi.
"Kalau kecelakaan, kan, biasanya ada korbannya. Ini untuk antisipasi saja kalau harus identifikasi," ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, Komisaris Besar Anton Castilani, pada Kamis, 10 Mei 2012.
Data yang dimaksudnya terdiri dari sidik jari, rekam medik dokter gigi, rekam medik jika yang bersangkutan pernah dioperasi, dan foto rontgen. Selain itu, keluarga yang mengetahui langsung anggotanya ikut dalam pesawat tersebut, wajib menyampaikan informasi kepada petugas mengenai properti yang digunakan.
"Keluarga yang terakhir bertemu dengan para korban sebelum berangkat harus memberikan penjelasan mengenai detail pakaian dan aksesoris yang digunakan," ujarnya.
Koordinator DVI, Suprastiono, mengatakan hingga pukul 09.45 pagi ini baru 10 anggota keluarga yang mengumpulkan data antemortem di posko. "Namun, belum semuanya mengumpulkan data lengkap," ujarnya. Posko DVI ditempatkan di ruang tunggu Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Sukhoi Superjet 100 RA 36801 berangkat dari Landasan Udara Halim kemarin sekitar pukul 14.00 WIB dalam rangka uji coba. Namun pesawat tersebut hilang kontak sekitar jam 14.33.
Saat hilang, diketahui pesawat ada di titik koordinat 06.43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106.43 menit 15 detik Bujur Timur, di daerah Gunung Salak, perbatasan Kabupaten Bogor dengan Sukabumi, Jawa Barat. Pesawat tersebut diperkirakan mengangkut 50 penumpang, enam di antaranya adalah warga negara Rusia.
Sejumlah keluarga korban masih menunggu kepastian anggotanya di ruang kedatangan Lanud Halim. Mereka menunggu dengan diliputi rasa cemas dan kacau.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait
Badan SAR Cari Sukhoi ke Kawah Ratu
PT Trimarga Akui Daftar Manifest Tak Akurat
Isak Tangis Keluarga Korban Sukhoi Superjet 100
Sebelum Hilang, Pilot Sukhoi Kontak Bandara Soetta
Warga Sempat Lihat Sukhoi Oleng Lintasi Tenjolaya