TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Daryatmo menyatakan saat ini disiapkan enam unit helikopter untuk melakukan proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak, Jawa Barat.
"Ada enam helikopter, 2 dari Halim, 2 dari Atang Sanjaya, dan 2 dari Sentul," kata Daryatmo, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jumat pagi, 11 Mei 2012.
Daryatmo menyatakan ada dua skenario yang akan digunakan untuk proses evakuasi, yaitu dengan membuat landasan helikopter dan evakuasi dengan menggunakan tali atau climbing.
Menurutnya, tim saat ini sudah berada di ketinggian 1.911, atau 600 meter lagi menuju lokasi jatuhnya pesawat. "Sekitar 600 meter lagi ke atas. Itu di atas tebing. Tebingnya sangat curam sekali, kemiringan sampai 85 derajat. Maka kita gunakan teknik helipad dan tali. Helipad sedang disiapkan," ujar dia.
Menurut Daryatmo, tim evakuasi sendiri saat ini sudah mulai bergerak menuju lokasi. Dia belum bisa memastikan apakah evakuasi akan diselesaikan hari ini. "Kami sangat tergantung pada cuaca. Karena lokasinya yang sangat sulit. Yang pasti secepatnya," kata Daryatmo.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 hilang di Gunung Salak dalam penerbangan uji coba Rabu siang, 9 Mei 2012. Hari Kamis pesawat dipastikan mengalami kecelakaan karena menabrak tebing Gunung Salak. Tim pencari sudah menemukan titik jatuhnya pesawat dan tengah melakukan proses evakuasi.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait:
Diragukan Jika Sukhoi Turun Ketinggian Karena Cuaca Buruk
Sukhoi Joy Flight, Kenapa Ambil Rute Selatan?
Tiga Sebab Jatuhnya Sukhoi
Pilot Sukhoi Pernah Jadi Astronot Penguji Termuda
Tim Sukhoi Rusia Dipimpin Mikhael Pogosyan