TEMPO.CO, Bogor - Posisi bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100 ternyata berbeda dengan titik koordinat yang dirilis Badan SAR Nasional. Hal itu diketahui setelah tim Basarnas dan sejumlah wartawan tiba di Pos 3 Gunung Salak untuk melakukan evakuasi korban.
“Titik koordinat Basarnas tidak sesuai dengan yang kami dapati,” kata fotografer harian Seputar Indonesia, Yadis, setibanya kembali di Pos 1, Jumat, 11 Mei 2012.
Yadis menceritakan, ia dan belasan kawan fotografer beserta tim Basarnas mendapati bangkai Sukhoi ada di bukit yang berbeda. Ia memperkirakan jarak antara bukit tempat ia berada dengan bukit tempat bangkai Sukhoi sekitar empat kilometer.
Menurut Yadis, tim Basarnas memperkirakan jarak tempuh dari bukit tempat mereka berada ke bukit tempat bangkai Sukhoi sangat jauh. “Kata tim Basarnas di Pos 3, kalau muter ke sana, mungkin membutuhkan waktu tiga hari,” kata dia.
Ketua Bansarnas Jakarta I Ketut Purwa tak memungkiri kemungkinan titik koordinat yang kemarin dirilis pihaknya tidak sama dengan posisi bangkai Sukhoi. "Sepertinya beda dengan titik koordinat yang kami jadikan patokan kemarin," ujarnya.
Basarnas sebelumnya merilis bangkai Sukhoi yang jatuh pada Rabu sore, 9 Mei 2012, berada di ketinggian 5.100 kaki di atas permukaan laut dan di titik koordinat 06.43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106.43 menit 15 detik Bujur Timur.
Posisi itu, kata Ketua Basarnas, Marsekal Madya Sudaryatmo, sama dengan titik koordinat ketika pesawat hilang kontak pada 14.33 setelah mengudara 30 menit. "Lokasi tepatnya di Kampung Batu Tapak, Cidahu, perbatasan Kabupaten Bogor dan Sukabumi," ujar Sudaryatmo kemarin.
Semula direncanakan, jika tim penyelamat sudah bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat, langkah selanjutnya adalah evakuasi korban. Evakuasi dilakukan dengan sejumlah helikopter yang berukuran lebih kecil untuk mengangkut korban ke posko. Dari posko kemudian akan diterbangkan menuju Lanud Halim.
TRI SUHARMAN | ISMA