TEMPO.CO, Jakarta - Atase Pers Kedutaan Rusia untuk Indonesia, Dmitry Solodov, menjelaskan pemerintah Rusia mendatangkan penyelidik kriminal untuk membantu penyelidikan yang dipimpin oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Mereka melengkapi tim investigasi khusus dan perwakilan dari United Air Craft Company, produsen Sukhoi," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 12 Mei 2012.
Tim dari Rusia, Solodov melanjutkan, seluruhnya berjumlah 76 orang. Selain terdiri dari para ahli di bidangnya, tim ini didukung sebuah helikopter yang bisa membantu pencarian korban dan bangkai pesawat.
Ihwal peranan penyelidik kriminal dalam tim ini, Solodov mengatakan, mereka bertindak sebagai tim forensik. Namun, saat ditanya apakah kehadiran penyelidik itu berhubungan dengan isu pesawat nahas itu dibajak, yang beberapa hari terakhir menjadi topik panas di Rusia, Solodov hanya menjawab pendek. “Tim investigasi menyelidiki semua kemungkinan,” katanya.
Sebelumnya, muncul banyak spekulasi mengenai penyebab jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak, di antaranya pembajakan. Media Russia Today, misalnya, menyoroti sesaat sebelum pesawat hilang kontak. Media itu menulis pilot meminta izin untuk turun dari ketinggian 10 ribu kaki menjadi 6 ribu kaki. Setelah diizinkan, kontak radio kemudian hilang.
Dugaan pembajakan pun menyeruak. Russia Today mengatakan, dalam kasus kecelakaan, sinyal suar darurat mestinya menyala. Namun hal itu tidak terjadi dan ini mengundang kecurigaan.
ELLIZA HAMZAH