TEMPO.CO, Jakarta- Pilot PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) mengancam mogok kerja jika Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak jajaran direksi. “Kami akan melakukan mogok sampai dengan aspirasi kami didengar dan dipatuhi Kementerian,” kata Koordinator Komite Solidaritas Penerbangan Merpati, Captain Eman Supriatman, kepada Tempo, Minggu, 13 Mei 2012.
Menurut rencana, Kementerian akan mengganti jajaran direksi perusahaan penerbangan milik pemerintah pada Senin, 14 Mei 2012. Direktur Utama Merpati Sardjono Jhonny Tjitrokusumo dikabarkan akan digantikan oleh Rudy Setyopurnomo yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Merpati.
Menurut Eman, alasan pergantian direktur utama karena perseroan mengalami kerugian Rp 786 miliar tidak beralasan. Sebab, kerugian tersebut, kata dia, merupakan akumulasi direksi sebelumnya.
Pemogokan ini berimbas pada penerbangan pesawat Twin Otter, Cassa 212 dan MA 60 milik Merpati yang melayani rute perintis mulai Minggu dini hari, 13 Mei 2012 pukul 00.00. sedangkan penerbangan domestik dengan Boeing 737 akan mogok mulai 14 Mei. Aksi mogok ini akan diberitahukan ke Dinas Tenaga Kerja hari ini sekitar pukul 9.00 pagi.
Penolakan pergantian direksi juga dikemukakan SVP Corporate Planning Division Merpati, Ery Wardhana. Sebelum Jhonny menjabat, kata dia, gaji karyawan tidak dibayar penuh dan selalu dicicil. Sebaliknya, selama Jhonny menjabat, pembayaran selalu penuh. Bahkan omzet perusahaan naik dari Rp 5 miliar menjadi Rp 6 miliar per hari.
Kepada Tempo, Jhonny mengaku diundang Kementerian untuk menghadiri rapat pergantian direktur utama pada hari ini. Namun, dia tidak mengetahui alasan pergantian dirinya. “Mungkin pemegang saham dan komisaris utama menilai kinerja saya buruk,” ujarnya.
Komisaris Utama Rudy Setyopurnomo, kata dia, menilai Merpati rugi Rp 3 Miliar per hari. “Harusnya beliau melihat progres perusahaan,” tuturnya. Jhonny mengaku sudah mengajak Rudy duduk bersama. “Tetapi Komisaris Utama tidak pernah mau.”
Jhony berharap para pilot Merpati tidak mogok kerja untuk membela dirinya. “Jangan melakukan tindakan yang kontra produktif,” ujarnya kemarin. Dia meminta pilot bertindak profesional dan bijaksana.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyatakan, alasan penggantian direksi Merpati karena kinerja tidak kunjung membaik. “Sehari rugi Rp 2 miliar,” kata Dahlan melalui pesan singkat.
ALI NY | SUNDARI