TEMPO.CO, Surabaya - Persebaya Surabaya 1927 menundukkan Bontang FC dengan skor tipis 1 - 0 dalam lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Ahad, 13 Mei 2012. Gol semata wayang tuan rumah dilesakkan oleh Fernando Soler di menit ke-10. Gol Soler tak lepas dari andil Andik Vermansyah yang berhasil melewati tiga pemain lawan sebelum mengirim umpan matang ke mulut gawang Bontang.
Tertinggal satu gol Aji Nurpijal dan kawan-kawan berusaha bangkit. Namun penetrasi serangan ke pertahanan Persebaya sering dimentahkan oleh lini belakang yang dikoordinir Octaviano Dutra. Di sisi lain, Persebaya juga tak kalah gencar dalam membombardir gawang Bontang yang dijaga Sumardi.
Untuk memperkuat lini tengah, pada babak kedua Persebaya mengubah pola permainan dari yang semula 4-4-2 menjadi 3-5-2 dengan memasukkan Rendy Irawan dan Aulia Ardy. Tapi kedua pemain ini ternyata tidak cukup kuat menopang sektor tengah.
Terbukti di menit-menit akhir pertandingan Persebaya dibuat kalang kabut oleh serangan gencar Bontang. Namun berkat penampilan gemilang kiper Dedi Imam, hingga babak kedua berakhir gawang Persebaya tetap steril.
Pelatih Bontang Edy Simon Badawi menyayangkan kepemimpinan wasit Suprapto yang dianggapnya sering merugikan timnya. Misalnya soal pelanggaran yang mestinya didapat Bontang namun dibiarkan saja.
Selain soal wasit, para pemainnya juga merasa terganggu bunyi peluit dari tribun suporter. Sebab setiap pemain Bontang menguasai bola, peluit dari luar lapangan selalu terdengar. "Pertandingannya sendiri bagus, sayang terganggu oleh bunyi peluit penonton," kata Edy.
Adapun pelatih Persebaya Divaldo Alves mengatakan, meski hanya menang tipis namun dia merasa puas. Sebab dalam dua kali lawatan ke luar kandang Persebaya gagal meraup poin. "Satu gol sudah cukup bagus walaupun kami mempunyai banyak peluang emas," kata Divaldo.
KUKUH S WIBOWO