Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuliner Zaman Flinstones

image-gnews
Kuliner Zaman Flinstones
Kuliner Zaman Flinstones
Iklan

TEMPO.CO :-Asap mengepul dan suara mendesis daging sapi mentah ada pada menu Beef Pepper Rice. Panas 260 derajat membuat daging cepat matang. Dan kematangan itu makin merata setelah diberi mentega, supaya menu makin beraroma dan tidak lengket.

Direktur utama salah satu pusat belanja di Senayan itu tengah menikmati menu makan siangnya di gerai Pepper Lunch. Makanan ini dimasak menggunakan batu panas (hot stone) dan dihidangkan bersama taoge impor (jenis besar) serta butiran jagung manis. Menu ekspres untuk jadwal bergegas tugasnya.

Resto ini mengusung menu makanan cepat saji steak dari waralaba Negeri Singa. Memposisikan diri menghidangkan menu cepat saji layaknya menu ayam goreng atau roti isi (burger) sistem waralaba yang sudah populer. Menu masakan menggunakan media batu panas sudah disiapkan dalam tempat yang dinamakan induction cooker. Hanya butuh 70 detik untuk memanaskannya.

Panas yang dihasilkan sampai 260 derajat Celsius. Cukup untuk memanaskan daging bolak-balik, dengan tingkat kematangan sempurna. Tanpa campur tangan chef, kita tinggal menambahkan saus bumbu, lada, atau saus sambal.

Menu yang dipanaskan biasanya berupa protein, seperti daging, ikan salmon, remis, atau cumi. Sebagai pengembangan menu, risotto (nasi berbumbu gaya Italia) dipanaskan di atas batu panas. Campurannya, ayam, udang, atau ikan salmon. Untuk menu pembuka, ada sup miso (kaldu dan tahu sutra) dan salad.

Selain untuk menu cepat saji, batu panas digunakan untuk memasak menu yang pantas untuk makan malam romantis, santai, dan penuh bincang. Resto Stonegrill asal Australia sampai membuka dua lini resto dari dua lokasi berbeda, menu Steak Express di Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah; dan menu Steak Dining di Kuningan. “Perbedaan juga terletak pada harga menu,” kata staf Stonegrill Express. Menu dining lebih tinggi harganya dibanding menu cepat saji.

Resto Pepper Lunch menggunakan panas 260 derajat untuk memasak. Bentuk batunya bulat, diberi latar kayu. Dan batunya lebih tipis dibanding batu gunung yang digunakan di Stonegrill. Bentuknya kotak, dan diberi alas pinggan kaca segi empat yang tahan sampai 400 derajat Celsius.

Pepper Lunch hadir dari konsep penemunya, seorang chef asal Jepang, Kunio Inchinose, pada 1994. Prinsipnya sederhana, bagaimana menyajikan makanan cepat saji tanpa merekrut chef. Ia memakai plat panas dari metal dengan suhu 260 derajat Celsius yang dipanaskan dengan sebuah pemanas elektromagnetik. Daging mentah bisa dinikmati tergantung pilihan konsumen, mau setengah matang atau matang sekali. Tambahannya memakai saus madu (amakuchi) atau saus kedelai campuran bawang putih (karakuchi).

Kendati pada 2009 sempat ada kejadian 19 gerai steak dari 14 negara bagian di Jepang sempat ditutup karena ada 38 konsumen usia 2-81 tahun yang keracunan makanan yang tercemar bakteri e-coli, kesukaan konsumen pada menu steak tidak terpengaruh. Di Indonesia sendiri, steak bisa didapati dari kelas kaki lima, resto, sampai kelas hotel bintang lima

Pepper Lunch saja memiliki 13 gerai di pusat belanja Jakarta. Konsumennya, para karyawan yang makan di tengah waktu istirahat terbatas. Stonegrill mencoba eksklusif dengan menu daging impor, disajikan dengan suasana lebih formal. Ada kerlip lilin kecil di waktu malam yang menghadirkan suasana romantis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknik memasak menggunakan batu ini digunakan dari masa ke masa, sejak manusia masih primitif hingga zaman modern. Di masa Mesir kuno, masyarakat menggunakan teknik pembakaran dan pemanggangan di atas batu, selain menggunakan cara lain, seperti merebus, mengasapi, dan membuat gerabah untuk alat masak sederhana. Di Indonesia, tradisi turun-menurun pesta makanan yang dinamai pesta bakar batu masih terdapat di wilayah pegunungan Tolikara, Wamena, Papua. Mereka memasak menggunakan bongkahan batu yang sebelumnya dipanasi. Yang dimasak di antaranya daging (babi) dan sayur sayuran.

Buku A Culinary Journey through Time karya Sabine Karg mencoba merekonstruksi seni masak-memasak di Eropa tengah dan utara, dengan bukti peninggalan arkeologi. Pada masa itu, di wilayah Nordic (Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia--keturunan bangsa Viking), orang memasak makanan mentah menggunakan batu yang dipanaskan.

Karg, yang seorang arkeolog, botanis, dan peneliti di University of Copenhagen, Saxo Institute, menjelaskan soal bahan mentah (daging, sayuran, dan biji-bijian) yang dimasak masyarakat tempo dulu. Menurut dia, di tengah kehidupan serba sibuk, di mana memasak menjadi prioritas paling buncit, pilihannya hanya makan burger sembari bekerja, menonton televisi, atau main game komputer. “Cara masak zaman prasejarah mungkin bisa mendobrak kebiasaan masa kini yang serba praktis,” katanya. Kini, cara memasak menggunakan batu panas bisa jadi merupakan bentuk pelestarian kuliner masa lalu. Sebuah penghargaan bagi sejarah seni masak-memasak tentunya.

EVIETA FADJAR

Stonegrill Dining
Kawasan Mega Kuningan
Kantor Taman E3.3 Block D-9
Jakarta Selatan
Telp: 021-57902330
Harga steak Rp 200 ribu

Stonegrill Express
Jalan Sultan Iskandar Muda No. 17G-H
(Arteri Pondok Indah)
Jakarta Selatan
Telp: 021-7233383/7233382
Harga mulai Rp 190 ribu

Pepper Lunch
Plaza Senayan, Plaza Indonesia, Mal Taman Anggrek, Gandaria City, Summarecon Mall Serpong, Central Park

Pepper Lunch Express
Senayan City, Emporium Pluit, Kelapa Gading Mal, Puri Mal, Pondok Indah Mal 1, Ciputra Mal dan Kuningan City.
Harga Rp 35-100 ribu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

9 jam lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

3 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

16 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

18 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

21 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

21 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.