TEMPO.CO, Bogor - Memasuki hari kelima proses evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, tim SAR sudah mengirimkan 25 kantong jenazah ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, yang selanjutnya akan diidentifikasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Tadi pagi, kita kembali kirimkan tiga kantong mayat, total menjadi 25 kantong mayat yang sudah dikirim ke Halim. Kita akan terus melakukan pencarian," kata Direktur Diklat Badan SAR Nasional Sumartono di Posko Helipad, Pasir Pogor, Kabupaten Bogor, Senin, 14 Mei 2012.
Sumartono menyatakan proses evakuasi Sukhoi akan terus difokuskan menggunakan jalur udara. Namun, jika cuaca tidak cerah, evakuasi jalur darat menjadi alternatif. Ada dua jalur untuk evakuasi lewat jalur darat, yaitu Curug Nangka dan Cimelati. "Mudah-mudahan clear karena jalur darat medannya berat," kata Sumartono.
Sumartono menyatakan pihaknya tidak menemui kendala dalam masalah personel dan peralatan evakuasi. "Yang masalah itu medan dan cuaca. Yang lainnya, kami masih belum menemukan ada kesulitan," ujar dia.
Menurut Sumartono, berdasarkan peraturan, evakuasi korban sendiri berlangsung selama tujuh hari. Namun dia memastikan tim gabungan akan terus melakukan evakuasi hingga tuntas. "Kami tidak berpatokan tujuh hari. Kalau belum selesai, kami lanjutkan," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait:
3 Kantong Jenazah Korban Sukhoi Tiba di RS Polri
Di Hari Sukhoi Nahas, Petugas ATC Layani 12 Pesawat
Pemisahan ATC Terganjal Kepentingan Sektoral
Harusnya Pengelolaan ATC Terpisah Sejak 2010
Sukhoi Menabrak Setelah Menembus Kumulonimbus
Keluarga Baru Bisa Terima Jenazah Korban Sukhoi Usai Identifikasi
Sukhoi Superjet Sempat Memutari Gunung Salak