TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, mengatakan sudah mengetahui penyebar foto palsu korban Sukhoi Super Jet 100. Hingga saat ini polisi masih menyelidikinya.
"Terkait dengan penyelidikan gambar-gambar di sosial media, saat ini masih berlangsung," kata Boy, Senin 14 Mei 2012. Menurutnya, tim penyidik cyber Polri telah melakukan langkah investigasi terhadap beredarnya foto korban kecelakaan pesawat.
Boy membenarkan penyebar foto palsu itu berinisial YS. "Belum jadi tersangka," ujarnya. Boy mengisyaratkan sudah tahu keberadaan YS tapi enggan menyebut lokasinya. Yang jelas, "Dia orang Indonesia."
Ia menegaskan, foto korban berlumur darah yang beredar lewat BlackBerry Messenger serta situs jejaring sosial soal korban Sukhoi tidak benar. "Terkait dengan gambar korban kecelakaan yang digunakan adalah gambar yang bukan tejadi di Gunung Salak," ujarnya.
Boy mengimbau masyarakat umumnya, serta keluarga korban khususnya tidak terpengaruh oleh peredaran foto-foto tersebut. "Masyarakat dan keluarga (korban) agar tidak terpengaruh apabila ada pihak-pihak yang merilis (foto) secara tidak bertanggung jawab baik melalui akun sosial media maupun website," kata Boy.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak menyebarkan foto-foto itu. "Dilarang keras untuk distribusikan gambar-gambar dan info yang tidak sesuai dengan fakta," ucap Boy.
Polri akan melakukan penegakan hukum atas masalah itu. Pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
ATMI PERTIWI
Berita Terkait:
Korban Sukhoi Hanya Bisa Diidentifikasi Lewat DNA
Sukhoi Jatuh, Kesalahan Pilot?
Sukhoi Superjet Sempat Memutari Gunung Salak
Ternyata, Ini Sebab ELT Sukhoi Tak Terdeteksi
Gara-gara Jangkrik, Pria Ini Dipenjara
Syahrini Menggoda, Wakil Ketua DPR Deg-degan