TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 11 desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Benenain dan Sungai Motabelek. Hujan deras mengguyur wilayah itu selama tiga hari terakhir.
Camat Malaka Barat, Ansel Nahak, menjelaskan banjir merendam tiga desa, yakni Rabasa Hain, Rabasa Haerin, dan Desa Loofun. Adapun luapan Sungai Benenain merendam delapan desa, yakni Desa Lasaen, Fafoe, Sikun, Oanmane, Umatoos, Umalor, Rabasa Hain, dan Desa Motaulun.
Menurut Absel, ketinggian banjir yang melanda permukiman warga sejak Senin malam, 14 Mei 2012 berkisar antara 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Terdapat lima desa yang mengalami banjir terparah, yakni Desa Lasaen, Fafoe, Sikun, Umatoos, dan Desa Umalor. Namun sebagian besar warga tidak mengungsi karena tempat tinggal mereka berupa rumah panggung. "Warga memilih untuk bertahan di rumah masing-masing," katanya, Selasa, 15 Mei 2012.
Hingga saat ini, kata Ansel, belum ada bantuan dari pemerintah bagi korban banjir. Namun, direncanakan Rabu besok, 16 Mei 2012, pemerintah daerah akan menyerahkan bantuan berupa beras dan makanan siap saji.
Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam ratusan hektare lahan pertanian. "Kerugian akibat banjir masih dihitung," ujar Ansel.
Baca Juga:
YOHANES SEO