TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Indofarma, Djakfarudin Junus, menargetkan laba bersih perseroan tahun ini tembus hingga Rp 75 miliar. "Ini untuk memutuskan tradisi yang tidak bagus dari tahun-tahun sebelumnya," ujar dia di Jakarta, Selasa, 15 Mei 2012.
Ia menyatakan perseroan terus menunjukkan kinerja memuaskan. Pada triwulan I tahun lalu perseroan masih mengalami kerugian. Namun hingga triwulan 1 tahun ini perseroan berhasil mencacat angka penjualan hingga Rp 168,82 miliar atau naik dibanding penjualan tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 118, 88 miliar.
Pada tahun lalu pendapatan bersih perseroan minus 17,1 persen hingga mengalami kerugian sampai Rp 20 miliar. Namun tahun ini perseroan mulai mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 140 juta. "Kita ingin mengubah kebiasaan yang selalu merugi pada periode pertama menjadi untung," ujar dia.
Direktur Riset dan Pemasaran Indofarma Elfiano Rizaldi menambahkan hingga kini pasar terbesar perseroan masih didominasi sektor obat yang dijual bebas--over the counter (OTC), kemudian obat bermerrk (branded), dan terakhir generik. "Sektor OTC masih menjadi prioritas kami," tutur dia.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, menurut dia, tahun ini perseroan telah meneken kerja sama dengan Viva Generik untuk memacu penjualan obat generik. Tahap awal mitra perseroan berencana membuka secara bertahap hingga 25 apotek di wilayah Jawa Tengah. "Nanti kami kembangkan secara bertahap," katanya.
Tahun ini perseroan membidik penjualan naik 16.6 persen menjadi Rp 1,4 triliun dari realiasi penjualan tahun lalu Rp 1,2 triliun. Sedangkan laba usaha diharapkan tumbuh drastis sebesar 103,1 persen dari capaian 2011 sebesar Rp 36,92 miliar.
JAYADI SUPRIADIN