TEMPO.CO, Bogor - Tim gabungan evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 kembali mengirimkan dua kantong jenazah ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Dua kantong itu dievakuasi sekitar pukul 07.05 WIB melalui jalur udara. "Total sekarang jadi 27 kantong mayat," kata Komandan Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Tabri S., di Posko Pasir Pogor, Selasa, 15 Mei 2012.
Tabri menyatakan dua kantong mayat tersebut hasil pencarian pada Senin kemarin yang tidak berhasil dievakuasi karena kondisi cuaca tidak memungkinkan. Saat ini, menurut Tabri, evakuasi sudah di atas 50 persen. "Sudah di atas 50 persen dari jumlah 46 orang dalam manifes pesawat," katanya.
Menurut dia, evakuasi akan terus dilakukan dengan fokus menggunakan jalur udara. Namun, jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, alternatif kedua akan menggunakan jalur darat. Berdasarkan pantauan, kondisi cuaca di sekitar Gunung Salak terlihat sempat ditutupi awan. "Mudah-mudahan clear agar evakuasi segera selesai," katanya.
Dua kantong mayat yang berhasil dievakuasi tersebut langsung dibawa ke Halim untuk kemudian dikirim ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, untuk diidentifikasi. Pencocokan ini membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk mengetahui identitas korban yang sebagian besar sulit dikenali.
Tabri menyatakan tim gabungan akan kembali menyisir lokasi yang diduga tempat kotak hitam (Black Box) pesawat nahas itu berada. Dia berharap kotak hitam pesawat tidak jauh dari lokasi alat komunikasi (ELT) yang berhasil ditemukan tim pada Senin kemarin. "Semoga lokasinya tidak jauh. Kami akan terus mencari," ujar dia.
ANGGA SUKMA WIJAYA