TEMPO.CO, Jakarta - Istri almarhum Abdurrahman Wahid alias Gusdur, Sinta Nuriyah Wahid, angkat bicara ihwal kisruh Gereja Kristen Indonesia Yasmin, Bogor, Jawa Barat. Kisruh antara jemaat gereja dengan Wali Kota Bogor Diani Budiarto itu belum tuntas karena Wali Kota tak mau mematuhi putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI yang mengizinkan pembangunan gereja.
"Saya lihat apa yang dilakukan Wali Kota (Bogor) adalah sikap ndableg, sikap mengacuhkan semuanya," kata Sinta di kantor Wahid Institute, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2012. "Kalau sudah begini kita susah untuk berbuat, kecuali kalau pimpinan tertinggi di negara ini turun tangan."
Baca Juga:
Mantan Ibu Negara ini pun meminta Wali Kota Bogor mematuhi keputusan yang dikeluarkan MA dan Ombudsman. Di samping itu, ia juga meminta Wali Kota untuk menjalankan dua solusi atas kisruh GKI Yasmin yang ditawarkan oleh Dewan Ketahanan Nasional.
"Kalau kita bisa mengegolkan ini, kerukunan antarumat beragama bisa kita bina lagi," ujar Sinta. "Kalau ini tidak bisa, mari berdoa agar pemimpin negara bertindak tegas karena ini mengancam persatuan negara."
Dewan Ketahanan Nasional, difasilitasi Dewan Pertimbangan Presiden,mengajukan dua solusi atas kisruh GKI Yasmin. Pertama, Wali Kota Bogor Diani Budiarto diimbau untuk mematuhi keputusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI atas bangunan gereja.
Solusi kedua adalah dibangunnya masjid di dekat bangunan gereja sebagai simbol tolerasi antarumat beragama. Namun, hingga kini dua solusi itu belum juga terealisasi. Jemaat GKI Yasmin masih berpindah-pindah tempat untuk menjalankan ibadah.
Kisruh GKI Yasmin sudah memasuki tahun ketiga. Persoalan ini belum juga menunjukkan titik terang meski secara formal izin pembangunan gereja sudah memiliki kekuatan hukum. Pemerintah Kota Bogor belum menunjukkan itikad mematuhi putusan MA tersebut.
PRIHANDOKO