TEMPO.CO, Ternate - Proses pencarian korban hilang akibat terjangan lahar dingin Gunung Gamalama, Kamis, 16 Mei 2012, resmi dihentikan. Sebab, masa tanggap darurat telah terlewati. "Hari ini (sore) prosesnya akan resmi dihentikan. Namun, sebelum dihentikan sejumlah alat masih dioperasikan untuk mencari korban hilang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate, Hasyim Yusuf, kepada Tempo, Kamis, 16 Mei 2012.
Hasyim menjelaskan sesuai ketentuan teknis, proses pencarian dan penanganan korban bencana dilakukan selama tujuh hari. Langkah tersebut akan diperpanjang jika korban bisa ditangani secara maksimal.
Menurut Hasyim, dalam proses pencarian korban hilang, pihaknya telah mengerahkan semua kekuatan, baik melalui darat maupun laut. Tiga unit alat berat dikerahkan untuk mencari korban hilang di wilayah darat, sedangkan untuk wilayah laut dikerahkan tiga unit speedboat milik tim SAR dan Tagana. "Tapi memang hingga hari ini korban belum juga ditemukan," ujar Hasyim.
Dalam proses pencarian, kata Hasyim, sejumlah wilayah laut di perairan Ternate telah disisir. Bahkan, wilayah pencarian diperluas hingga wilayah Tidore dan pesisir Halmahera. Namun, korban belum juga ditemukan. "Dari 10 korban hilang baru dua yang ditemukan dan rencananya hari ini proses pencarian akan berakhir," ucap Hasyim.
Di sisi lain, pihak keluarga korban yang hilang berharap Pemerintah Kota Ternate terus melakukan pencarian hingga bisa ditemukan. Bahkan, turut diminta agar dalam pencarian menambah armada alat berat, terutama untuk pencarian di darat. "Saya mohon agar pencarian terus dilakukan hingga tuntas. Jangan menhentikan pencarian hanya karena berdasarkan aturan."
Baca Juga:
Lahar dingin Gunung Gamalama, Rabu dinihari, 9 Mei 2012, sekitar pukul 02.00 WIT, menerjang 11 kelurahan di Kota Ternate. Tercatat empat orang tewas, 17 orang mengalami luka-luka dan 10 orang hilang. Selain itu, ratusan orang terpaksa mengungsi.
Banjir lahar dingin juga menyebabkan ratusan rumah di empat kelurahan, yakni Kelurahan Maliaro, Tanah Tinggi, Salahudin, dan Kelurahan Dufa Dufa rusak parah. Banjir juga merusak dua jembatan.
BUDHY NURGIANTO