TEMPO.CO, Bogor - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) secara resmi menerima kotak hitam atau black box pesawat Sukhoi Superjet 100 dari Badan SAR Nasional. Penyerahan dilakukan di Posko Lapangan Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Rabu 16 Mei 2012, pukul 09.00.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo mengatakan, black box yang ditemukan Tim Kopassus Batalyon 23 Kemang Bogor itu adalah Cockpit Voice Recorder (CVR). Kotak CVR ini berisi data suara percakapan dalam kokpit selama 2 jam terakhir sebelum pesawat jatuh di lereng Gunung Salak.
"Ini adalah CVR, sedangan FDR (Flight Data Recorder) yang belum ditemukan," kata Daryatmo dalam penyerahan black box kepada Ketua KNKT Tatang Kurniadi yang disaksikan Tim SAR Rusia dan pakar telematika Roy Suryo.
Untuk meyakinkan bahwa material pesawat Sukhoi tersebut adalah benar-benar kotak hitam, Basarnas dan KNKT membawa contoh black box yang masih utuh dengan warna oranye. "Ini ada tulisan CVR d bagian depannya dan ini bentuknya sama dengan yang belum terbakar," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi.
Setelah menerima kotak hitam ini, KNKT akan melakukan penyelidikan dengam membuka data yang terekam pada CVR tersebut. Diperkirakan butuh waktu dua sampai tiga minggu untuk mengunduh hasil percakapan di ruang ko-pilot Sukhoi ini. "Kalau bagus, dua minggu selesai. Untuk analisis, butuh waktu satu tahun," kata Tatang.
Kotak hitam ditemukan Selasa malam 15 Mei 2012 oleh Tim Kopassus yang dipimpin Letnan Satu Taufik Akbar. Anggota tim yang melibatkan Federasi Panjat Tebing itu menyisir lereng Gunung Salak dan menemukan kotak hitam berada di jurang sedalam kira-kira 600 meter dekat ekor pesawat.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita Terkait:
Pagi Ini Kotak Hitam Sukhoi Dikirim ke Halim
Butuh 7 Jam Gendong Kotak Hitam Sukhoi
Evakuasi Sukhoi Diperpanjang sampai Jumat
Black Box Sukhoi Ditemukan dalam Kondisi Terbakar
Ganti Rugi Korban Sukhoi Rp 1,25 M Per Orang?
Sukhoi Keluar Jalur Tanpa Izin Menara Kontrol?
10 Hal Kontroversi Lady Gaga