Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sumanto, Es Biji Mangga Olahan Mahasiswa UGM

image-gnews
TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Siapa yang tak kenal Sumanto? Warga Purbalingga ini sempat menggegerkan masyarakat Indonesia karena hobinya yang cukup aneh, memakan mayat manusia. Namun kali ini sejumlah mahasiswa UGM menciptakan sebuah es yang dinamai Sumanto, yang berasal dari kepanjangan Sumsum Limbah Pelok Mangga Tuo.

Es ini merupakan inovasi produk olahan dari pelok (biji) mangga. Fajri Harum Rahmawati bersama tiga rekannya: Ika Kartikawati, M. Irfan Anshory, dan Titin Haryanti. Alasan mereka membuat es ini berawal dari melimpahnya limbah pelok mangga di Indonesia, yang mencapai 1 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, yang dapat dimanfaatkan setidaknya ada sekitar 200 ribu ton per tahun.

Padahal pelok itu kaya akan vitamin C, senyawa tannin dan flavonoid yang merupakan antioksidan sebesar 18 persen; kaya serat; dan rendah lemak. "Jadi sayang jika tidak dimanfaatkan,“ kata Fajri, Selasa, 15 Mei 2012.

Fajri berharap pengolahan pelok menjadi produk minuman ini mampu membuka wawasan masyarakat bahwa pelok dapat menjadi produk bernilai jual. Selain itu, dengan memanfaatkan pelok mangga, polusi yang timbul dari limbah-limbah pelok ini dapat dikurangi.

Program penelitian dan pembuatan es ini dibiayai Dinas Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Untuk dapat dinikmati menjadi Es Sumanto, prosesnya, pelok mangga dibuat menjadi tepung dahulu.

Langkah awal untuk membuat tepung adalah pelok dibersihkan dan dikupas. Selanjutnya, pelok diiris tipis-tipis dan diblender. Hasil dari mesin penghancur itu diekstrak untuk memisahkan padatan pelok yang masih kasar dengan yang halus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya, padatan pelok halus yang masih tercampur dengan air diambil dan diendapkan sekitar setengah hari. Setelah mengendap, air dibuang, adapun padatan pelok halus dikeringkan langsung di bawah sinar matahari selama satu hari. Usai dikeringkan, hasilnya dihaluskan sehingga jadi tepung yang jadi bahan untuk membuat bubur sumsum. “Dari 1 kilogram pelok mangga, bisa didapat sekitar seperempat kilo tepung pelok mangga,” kata dia.

Tepung pelok kemudian dicampur dengan tepung beras, santan, gula, dan air, lalu dimasak hingga mengental menjadi bubur. Penambahan tepung beras dalam adonan bertujuan agar adonan mengental sempurna. Fajri menguraikan, untuk membuat satu adonan bubur, dibutuhkan tiga sendok makan tepung pelok mangga, tiga sendok makan tepung beras, 500 militer air, santan, dan gula pasir secukupnya. Dari adonan tersebut dapat dihasilkan tiga hingga empat cup Es Sumanto ukuran 200 gram.

Agar lebih nikmat, es dapat diberi tambahan sirup. Untuk sementara, varian rasa sirup yang ditawarkan adalah kawista (buah dari daerah Rembang), coco pandan, jeruk, dan mangga.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

30 Oktober 2015

Mobil Surya Widay Wahana V millik Institut Teknologi Sepuluh November akan mengikuti kompetisi World Solar Challenge (WSC) 2015 di Australia. Sumber : solarcarteam.its.ac.id KOMUNIKA ONLINE
World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

Mobil yang diberi nama Widya Wahana V (WW-5) ini berhasil menempuh jarak sejauh 1638 kilometer dan berhasil menempati posisi ke-7 dari 12 peserta.


Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

21 Oktober 2015

TEMPO/ Nita Dian
Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

Roqi Reflanska Bintang Mahardika, pelajar Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.


Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

20 Oktober 2015

Ilustrasi - Piala Juara 1. KOMUNIKA ONLINE
Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

Ethan Daniel Lee memenangkan the 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition untuk kategori karya seni anak usia 5-7 tahun.


Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

14 Oktober 2015

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

Kompetisi ini juga melombakan penampilan budaya.


Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

26 September 2015

Seorang pekerja memerah susu sapi di peternakan sapi perah untuk dijadikan sebagai keju Mozarella di Sentul, Jawa Barat, 10 April 2015. Sapi yang diperah susunya untuk dijadikan keju adalah sapi - sapi non antibiotik. TEMPO/Frannoto
Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

"Sapi yang terjangkit mastitis akan merugikan peternak seperti penurunan produksi susu"


Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

13 Agustus 2015

Seorang peternak ikan bandeng mencari sisa-sisa ikan yang tidak ikut terbawa banjir di tambaknya di kawasan Cilincing, Rabu (21/1). Tempo/Panca Syurkani
Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

pemanfaatan alat perikanan modern itu sangat membantu dalam memudahkan petani ikan mengelola usahanya


Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

8 Agustus 2015

Kendaraan skuter listrik beroda tiga, i-ROAD di sebuah tempat parkir di Tokyo, Jepang, 22 April 2015. Toyota berencana menjadikan i-Road sebagai mobil sewaan untuk umum dengan harga sewa yang minim. (Akio Kon/Bloomberg/Getty Images)
Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menciptakan mobil listrik dengan sistem auto brake (rem otomatis).


Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

22 Mei 2014

Pembayaran parkir menggunakan kartu Mandiri prabayar di Gardu parkir ISS. TEMPO/Dinul Mubarok
Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

Jika kartu parkir tersebut dicuri dan disalahgunakan, juga lebih mudah melacak jika terjadi pencurian kendaraan bermotor.


Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

11 Januari 2014

Ilustrasi Bensin eceran. ANTARA/Noveradika
Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

Arief menguji teknologinya ini ke biomassa dari sisa-sisa tanaman yang berstruktur pejal.


Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

16 November 2013

REUTERS/Nacho Doce
Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

Fitri bisa memamerkan desain itu dalam perhelatan National Young Inventor Award ke-6 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.