TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Yahya Rasyid, pengacara Yogi Samtani (YS), tersangka pengunggah foto palsu korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, menyatakan kliennya dan sang ibunda, Lis Anggraini, sempat stres sebelum mendatangi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, kemarin.
Keduanya stres lantaran banyaknya respons negatif akibat perbuatan Yogi yang mengunggah foto palsu tersebut di jejaring sosial Twitter. "Selain itu, hujatan di media massa juga bikin stres," kata Yahya saat dihubungi Tempo, Rabu 16 Mei 2012.
Yahya mengatakan stres yang dialami Yogi begitu terlihat. Menurut pengakuan keluarga, Yogi tampak lebih kurus dan mimik mukanya lusuh. Kemudian, kata dia, yang paling kentara adalah perkataan Yogi yang tak terarah saat diajaknya berbicara. "Kalau ibu Yogi, tak bisa makan dan tidur," katanya.
Yahya menambahkan Yogi dan Lis masih menjalani pemeriksaan di Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri sejak kemarin malam. Dia pun berharap keduanya diizinkan pulang oleh tim penyidik.
Markas Besar Kepolisian RI menetapkan pengunggah foto palsu korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 sebagai tersangka. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal M. Taufik, mengatakan Yogi terbukti menyebarkan foto palsu tersebut.
"Dia dikenakan Pasal 35 juncto 51 ayat 1 UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," kata Taufik, Selasa 15 Mei 2012 di Mabes Polri. Yogi diancam pidana penjara paling lama 12 tahun dan atau denda paling banyak Rp 12 miliar.
Taufik mengatakan pemeriksaan terhadap Yogi masih terus dilakukan untuk mengetahui motifnya. "Ada satu saksi yang sudah kami periksa, yaitu ibunya," kata Taufik.
INDRA WIJAYA
Berita terkait :
Menko Kesra Sesalkan Peredaran Foto Korban Sukhoi
Penyebar Foto Hoax Korban Sukhoi Sudah Ketahuan
Penyebar Foto Palsu Korban Sukhoi Serahkan Diri
Polisi: YS, Penyebar Foto Hoax Korban Sukhoi
Penyebar Foto Palsu Korban Sukhoi Jadi Tersangka